Tantangan Utama Mitigasi Bencana Terkait Tata Ruang yang Kurang Baik  

Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji meninjau lokasi longsor di Jalan Belimau Lempake Samarinda, Rabu 14 Mei 2025. (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Pakar Kebencanaan, Adi Maulana, mengungkapkan bahwa tata ruang kurang baik menjadi tantangan utama mitigasi bencana di kawasan perkotaan Indonesia. Ia menyebut, banyak kota besar tidak memperhitungkan risiko bencana dalam perencanaan wilayahnya.

“Tentu saja ada tantangan-tantangan lainnya seperti urbanisasi, kemudian juga people awareness yang rendah. Tetapi menurut saya yang paling penting ialah, bagaimana sebuah kota itu harus dirancang untuk mengakomodasi potensi bencana alam yang kemudian dihadapi,” ujarnya, dilansir dari laman RRI, Senin (7/7/25).

Selain itu, dalam hal kesadaran masyarakat, adi menekankan pentingnya peran pemerintah dalam memberikan edukasi kebencanaan. Menurutnya, edukasi dapat dilakukan melalui jalur formal dan informal.

“Bisa saja di setiap pemerintahan, baiktingkat kabupaten maupun provinsi, memulai untuk manajemen tentang bencana atau kesadaran tentang bencana. Kita dapat wujudkan itu dalam bentuk kurikulum di sekolah,” jelasnya.

Dalam kesempatannya ia menyebut, kurikulum ini dapat diterapkan mulai dari level SD, SMP, hingga SMA. “Kita berharap masyarakat sejak dini sudah memahami bahwa mereka itu hidup di daerah bencana,” ujarnya.

Ia juga menambahkan, edukasi sejak dini akan membentuk kesadaran otomatis dalam masyarakat. Menurutnya, kesadaran ini akan menjadi bekal penting untuk menghadapi situasi darurat.

Diakhir kesempatan ia berharap, edukasi ini kedepannya dapat mengurangi resiko terjadinya bencana. “Bencana mungkin akan terjadi, tetapi resikonya akan berkurang,” tutupnya.@

Tag: