Bunuh Diri
Bunuh Diri

Cerpen Karya: Efrinaldi Heboh orang sekampung karena ada seorang caleg yang gagal terpilih pada pemilu yang lalu gantung diri. Aku pun pergi ke warung kopi mau tahu tentang kejadian itu….

Obat Batuk Ibu
Obat Batuk Ibu

Suatu sore datanglah ibu-ibu ke rumah kami. Ibuku mempersilakan masuk. “Anakku sakit batuk. Setelah dua hari ini batuknya menjadi-jadi. Berilah dia obat!,”pintanya pada ibuku. “Baiklah,” sahut ibu. Ibu kemudian pergi…

Kakek Tua
Kakek Tua

Cerpen Karya: Efrinaldi Aku terpekik ketika tukang pijit refleksi menekan telapak kakiku. Terasa sakit sekali. Aku bertanya pada pemijat. “Pertanda apa itu terasa sakit di bagian itu?” “Itu tandanya Bapak…

Aku Pulang
Aku Pulang

Cerpen Karya: Efrinaldi Mobil Toyota Kijang itu kubeli dengan menghabiskan tabunganku. Mobil bekas itu sangat membanggakan. Walaupun telah berusia sepuluh tahun, catnya mulus, AC-nya dingin dan radio-tape-nya juga jernih suaranya….

Mencontoh Guru
Mencontoh Guru

Cerpen Karya: Efrinaldi Aku memulai pekerjaan di laboratorium penelitian dan pengembangan di industri farmasi dengan didampingi asisten. Ketika aku memulai pekerjaan laboratorium konsultan, mantan dosenku,  mendatangi kami bekerja. “Do yourself!”…

Dialah Jodohmu, Nak!
Dialah Jodohmu, Nak!

Cerpen Karya: Efrinaldi Setelah beberapa minggu aku di rumah ibu tiriku, aku diajak kakakku tinggal di rumah istrinya di Ampang Godang. Keponakanku menjadi penghiburku sehingga sedih hatiku karena patah hati…

Permainan Masa Kecil
Permainan Masa Kecil

Cerpen Karya: Efrinaldi Masa kecilku di kampung halaman adalah masa penuh bermain. Aku tinggal di Kampung Jambak, Mungka, Payakumbuh sejak berusia enam tahun sampai tamat SMA. Aku ingat bahwa permainan…

Berbelanjalah!
Berbelanjalah!

Cerpen Karya: Efrinaldi Ketika banyak perusahaan bangkrut karena penjualan seret, ada eloknya disimak paculah tingkat konsumsi, maka ekonomi berjalan lebih kencang! Dunia ini berputar karena minat orang berbelanja. Ada ahli…

Kenangan Bersama Ayah
Kenangan Bersama Ayah

Cerpen Karya: Efrinaldi Aku mendekati ayah yang duduk di atas sajadah. Aku tidur di pelukannya. Nyaman sekali rasanya bermanja-manja dengannya Ayah mengelus kepalaku dengan lembut hingga membuat mataku mengantuk. “Epi,…