
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur (Kaltim) Triwulan I-2025 (Januari-Maret) tumbuh sebesar 4,08 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (y-on-y), namun dibandingkan Triwulan IV 2024 (q-to-q mengalami kontraksi sebesar 1,77%. Meski demikian ekonomi Kaltim masih memberikan kontribusi terbesar di regional Kalimantan, yakni sebesar 46,99 persen.
Demikian Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Dr. Yusniar Juliana, SST, MIDEC dalam berita resminya yang disampaikan secara daring, Senin (5/5/2025).
Yusniar juga melaporkan bahwa ekonomi Kaltim Triwulan I-2025 berdasarkan PDRB ADHB mencapai Rp217,52 triliun dan PDRB ADHK 2010 mencapai Rp144,70 triliun.
“PDRB Kaltim Triwulan I-2025 tumbuh 4,08 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 14,22 persen. Dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 6,23 persen,” katanya.
Ekonomi Kaltim Triwulan I-2025 terkontraksi sebesar 1,77 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, beberapa lapangan usaha mengalami penurunan kinerja, namun masih terdapat beberapa lapangan usaha yang tumbuh positif. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 1,52 persen.
”Sedangkan ekonomi Pulau Kalimantan pada Triwulan I-2025 tumbuh positif sebesar 4,23 persen (y-on-y). Kaltim memberikan kontribusi terbesar di regional Kalimantan sebesar 46,99 persen,” terangnya.

Lapangan usaha dengan kontribusi terbesar terhadap ekonomi Kaltim Triwulan I 2025, yakni Industri Pengolahan; Konstruksi; Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; serta Perdagangan menunjukkan pertumbuhan yang positif, sedangkan Pertambangan dan Penggalian mengalami kontraksi.
”Kinerja ekonomi Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian secara y-on-y mengalami kontraksi sebesar 0,63 persen,” kata Ysuniar.
Lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi tahun secara y-on-y yaitu Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 14,22 persen yang didorong oleh peningkatan aktivitas masyarakat pada momen Ramadan dan jelang Idulfitri serta tumbuh pesatnya berbagai tenant FnB.
Kemudian diikuti oleh Lapangan Usaha Perdagangan; Transportasi dan Pergudangan; Jasa Lainnya; serta Lapangan Usaha Administrasi Pemerintah.

Selain itu, pada Triwulan I 2025 BPS mencatat komponen Konsumsi Pemerintah tumbuh 5,58 persen didorong oleh kenaikan belanja pegawai (Pembayaran THR baik untuk pemerintah pusat maupun daerah, serta kenaikan insentif guru).
Komponen ekspor tumbuh 6,23 persen didorong oleh peningkatan ekspor komoditas unggulan ke luar wilayah Kalimantan Timur, utamanya hasil kilang migas/BBM, bahan kimia dan pupuk, semen, fero nikel, CPO dan turunannya.
Komponen konsumsi rumah tangga mengalami pertumbuhan positif sebesar 5,33 persen yang didorong oleh peningkatan hampir semua komponen konsumsi rumah tangga selama momen Ramadan dan jelang Idulfitri.
Beberapa peristiwa global atau negara mitra dagang yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Kaltim pada Triwulan I-2025, antara lain total volume impor batu bara China turun 6%, pada Maret, dipengaruhi tingginya stok di pelabuhan dan lemahnya permintaan domestik, impor thermal coal India turun 2% (y-on-y), dan keputusan Pemerintah Indonesia yang mewajibkan penggunaan HBA ekspor per 1 Maret 2025 mendapatkan respon negatif dari negara mitra dagang.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | Adv Diskominfo Kaltim
Tag: Ekonomi Kaltim