Wagub Kaltim Dorong Transformasi Petani Sawit Jadi ‘Petani Berdasi’

Wakil Gubernur Seno Aji (Niaga.Asia/Lydia Apriliani)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Wakil Gubernur Seno Aji, menegaskan bahwa industri kelapa sawit harus terus diperkuat di tengah tekanan global, terutama dalam menghadapi perang dagang dengan negara-negara Eropa.

Komoditas kelapa sawit Indonesia kata dia, sempat menjadi sasaran diskriminasi dalam perdagangan global. Negara-negara Eropa melalui berbagai kebijakan proteksionis mendorong pembatasan produk sawit Indonesia dengan dalih keberlanjutan lingkungan.

“Salah satu momok dari kelapa sawit adalah perang dagang. Kita dulu sudah terkena sanksi dari World Trade Organization (WTO),” ujarnya pada Sabtu (17/5) di Ruang Ruhui Rahayu, Kantor Gubernur jalan Gajah Mada, Samarinda.

Namun, menurut dia, pemerintah pusat tidak tinggal diam. Perjuangan panjang di ranah hukum internasional akhirnya membuahkan hasil. Indonesia memenangkan gugatan atas diskriminasi sawit oleh Uni Eropa di Mahkamah Internasional.

“Pak Jokowi hingga Pak Prabowo selalu berpesan, petani kita harus sejahtera. Kita tidak boleh kalah oleh trade war yang dilakukan Eropa,” bebernya.

Sikap tegas pemerintah yang menyatakan siap menghentikan ekspor sawit ke Eropa disebut menjadi faktor penting yang membuat pihak Eropa mulai melunak.

“Pemerintah menyatakan kalau Eropa tidak mau terima, tidak masalah. Kita akan stop ekspor ke sana dan buka keran ke benua lain. Itu membuat Eropa luluh lantah,” jelasnya.

Harga Sawit Meroket

Seno Aji menyebutkan, keberhasilan diplomasi perdagangan tersebut berdampak langsung pada harga sawit yang saat ini sedang berada di titik yang cukup menguntungkan. Karena itu, ia menekankan pentingnya transformasi sektor perkebunan sawit, terutama bagi para petani di Kaltim.

“Kita ingin para petani kelapa sawit di Kaltim ini menjadi petani modern. Tidak lagi memikul-mikul buah sawit, tetapi sudah menggunakan alat tanam, alat pemeliharaan, dan alat panen yang canggih,” terangnya.

Ia menggambarkan cita-citanya agar petani sawit di Kaltim bisa menjadi ‘petani berdasi’ yang bekerja dengan nyaman, bahkan dari dalam kabin berpendingin udara, namun tetap produktif.

“Petani berdasi bukan berarti meninggalkan kebunnya, tapi bagaimana mereka bekerja dengan efisien, modern, dan tetap menghasilkan hasil terbaik,” paparnya.

Diakhir kata, Seno Aji mengajak seluruh petani kelapa sawit di Kaltim untuk bisa memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan daerah. Menurutnya, keberhasilan sektor sawit dapat menjadi pendorong utama dalam mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran di provinsi ini.

“Kami dari Pemerintah Provinsi Kaltim terus berharap, agar para petani kelapa sawit ini memberikan andil besar bagi daerah,” tutupnya.

Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim

Tag: