
Mendag Budi Santoso menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara Kemendag dengan UPH dalam Implementasi Tridharma Perguruan Tinggi di Bidang Perdagangan yang mencakup pengembangan sumber daya manusia perdagangan, pengembangan kewirausahaan, serta UMKM. (Foto Kemendag/Niaga.Asia)
TANGERANG.NIAGA.ASIA – Kementerian Perdagangan mengajak mahasiswa dan mahasiswi untuk ikut serta membangun ekosistem perdagangan dengan cara berwirausaha dan menjalankan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Harapannya, ekosistem yang terbentuk dari mahasiswa berwirausaha akan memberikan manfaat ekonomi secara langsung kepada masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Menteri Perdagangan Budi Santoso (Busan) saat menyampaikan kuliah umum bertajuk “Kebijakan Perdagangan Indonesia” di Universitas Pelita Harapan (UPH), Tangerang, Banten, Senin, (25/8). Turut hadir Rektor UPH Jonathan L. Parapak. Mendampingi Mendag Busan, yaitu Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Iqbal Shoffan Shofwan.
Salah satu mahasiswa UPH dari Jurusan Manajemen yang mengikuti kuliah umum adalah Jonathan. Ia menyebut, kondisi terkini perdagangan Indonesia yang disampaikan Mendag Busan memberinya gambaran lebih jelas mengenai strategi perdagangan Indonesia saat ini.
“Kuliah umum sangat bermanfaat. Kita juga jadi lebih paham mengenai kebijakan tarif Trump dan dampaknya bagi perdagangan Indonesia. Termasuk, strategi Indonesia untuk mengembangkan UMKM agar bisa bersaing di kancah global,” kata Jonathan.
Saat ini, rasio kewirausahaan Indonesia adalah 3,35 persen dari total angkatan kerja atau sekitar 4,9 juta wirausahawan. Sebagai perbandingan, rasio kewirausahaan Malaysia mencapai 4,74 persen, Singapura 8,76 persen, dan Amerika Serikat 12,00 persen. Untukmencapai status negara maju, Indonesia harus mencapai rasio kewirausahaan minimal 4,00 persen dari total angkatan kerja.
Sementara itu, Mendag Busan mengapresiasi upaya UPH mempersiapkan lulusannya agar diserap oleh industri dalam dan luar negeri maupun merintiskewirausahaan.
“Tadi Pak Jerry Sambuaga (Wakil Rektor UPH) menyampaikan info, lulusan UPH (juga) diarahkan jadi wirausaha. Ruang untuk meningkatkan daya saing di kancah global masih terbuka luas. Dengan semangat kewirausahaan, mahasiswa membangun usaha sekaligus masa depan bangsa,” jelas Mendag Busan.
Mendag Busan juga memaparkan, pada 2024, nilai ekspor Indonesia mencapai USD 266,53 miliar dengan kontribusi nonmigas sebesar 94 persen atau USD 250,65 miliar. Capaian ini menunjukkan daya saing yang tangguh meski tantangan global kian kompleks. Lebih dariitu, sekitar 64 juta UMKM telah berkontribusi sebesar 15,7 persen terhadap ekspor. Masih terbuka ruang meningkatkan daya saing UMKM di pasar global.
“Kemendag berkomitmen penuh dalam mendukung pengembangan kewirausahaan nasional dan mencapai rasio kewirausahaan minimal 4,00 persen menggunakan pola waralaba yang dijalankan anak-anak muda Indonesia,” lanjut Mendag Busan.
Penandatanganan MoU Kerja Sama
Pada momen yang sama, Kemendag menjalin kerja sama dengan UPH untuk mendorong minat wirausaha anak-anak muda di lingkungan kampus. Kolaborasi ini menjadi ruang pembelajaran yang memungkinkan mahasiswa berkontribusi nyata dalam pembangunan masyarakat, khususnya di bidang perdagangan. Program Kemendag yang dikolaborasikan dengan UPH, antara lain, pengembangan sumber daya manusia perdagangan, pengembangan kewirausahaan, serta UMKM.
“Melalui kolaborasi dengan perguruan tinggi, kita ingin mendorong mahasiswa-mahasiswi menjadi agen perubahan, pembawa inovasi, dan pengantar produk lokal ke pasar internasional,” kata Mendag Busan.

MoU kerja sama ditandatangani Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Iqbal Shoffan Shofwanyang mewakili Sekretaris Jenderal Kemendag,dan Rektor UPH Jonathan L. Parapak, dan disaksikan langsung Mendag Busan.
Kerja sama ini berlaku selama lima tahunsejak tanggal penandatanganan, yaitu 25 Agustus 2025. Kolaborasi ini merupakan wujud sinergi akademisi dan pemerintah dalam memperkuat ekosistem perdagangan nasional.
Rektor UPH, Jonathan, menyebut, program-program Kemendag yang mendorong wirausaha sejalan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni, pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Implementasi Tri Dharma pun dapat berjalan optimal dengan dukungan nyata dari dunia usaha, dunia industri, dan pemerintah. Kesepakatan ini merupakan wujud sinergi akademisi dan pemerintah dalam memperkuat ekosistem perdagangan nasional.
“UPH berkomitmen mendukung program pemerintah dalam memperkuat ekosistem perdagangan melalui riset, inovasi, dan pengembangan kewirausahaan mahasiswa. Kami percaya, mahasiswa memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak UMKM yang mampu bersaing di pasar global,” jelas Jonathan.
Mahasiswa UPH Jurusan Manajemen, Michael, mengharapkan kerja sama ini dapat memberikan ruang bagi mahasiswa UPH untuk mendapatkan wawasan baru terkait perdagangan.
“Kesempatan mahasiswa untuk bisa magang di salah satu perwakilan perdagangan (di luar negeri) akan sangat baik. Kita bisa banyak belajar perdagangan, khususnya perdagangan internasional,”ujar Michael.
Sumber: Siaran Pers Kementerian Perdagangan | Editor: Intoniswan
Tag: Wirausahawan