161 Kasus DBD di Bontang, Dinkes Ajak Masyarakat Terapkan 3M Plus

Ilustrasi

BONTANG.NIAGA.ASIA – Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang mencatat sebanyak 161 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terjadi  selama Januari sampai Mei 2023.

Pejabat Fungsional Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Bontang, Asniwati mengajak seluruh masyarakat untuk menerapkan pola 3M plus yakni Menguras, Menutup, dan Mengubur dengan bertujuan untuk antisipasi perkembangbiakan nyamuk DBD.

“Kasus DBD ini karena pengaruh cuaca, kadang hujan kadang panas. Kita ini merupakan daerah endemis dan itu tidak bisa di pungkiri akan selalu ada kasus DBD,” ungkapnya saat dikonfirmasi melalui telepon, Rabu (7/6/2023).

Untuk saat ini, kasus DBD terbanyak berada di Kecamatan Bontang Utara sebanyak 77 kasus, menyusul Bontang Barat 43 kasus dan terakhir Bontang Selatan sebanyak 41 kasus.

Lebih lanjut, ia mengatakan DBD sangat berhubungan dengan kebersihan lingkungan, sehingga masyarakat diminta untuk membersihkan lingkungan masing-masing.

“Di bulan Mei ini ada yang meninggal dari kelurahan Gunung Telihan,” ucapnya.

Selain itu, kata Asni, nantinya Pemerintah Kota Bontang akan melakukan program penanganan DBD dengan menggunakan jentik nyamuk Wolbachia.

“Alhamdulillah, Bontang menjadi salah satu daerah yang terpilih menjadi pilot projek pelepasan nyamuk Wolbachia untuk menurunkan perkembangan biakan nyamuk demam berdarah,” tandasnya.

Penulis: Kontributor Niaga Asia, Dahliah | Editor: Intoniswan | Advetorial

Tag: