19 Rumah Retak Imbas Longsor, BPBD Samarinda Kaji Penanganan Komprehensif

Keretakan salah satu rumah warga terdampak longsor di Perumahan Keledang Mas, Samarinda (niaga.asia/Annisa Dwi Putri)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Belasan rumah warga di Perumahan Keledang Mas Baru, Kelurahan Sungai Keledang, Kecamatan Samarinda Seberang, ikut rusak imbas longsor di kawasan perbukitan sekitar perumahan, yang terjadi akhir Mei 2023 lalu.

Tidak ada korban jiwa dari peristiwa itu. Meski demikian, kondisi badan jalan juga mengalami retak dan pecah-pecah.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda Suwarso mengatakan, sementara ini, tindakan yang akan dilakukan BPBD adalah memangkas perbukitan di kawasan itu.

“Dari hasil pelaporan, ternyata memang harus ada dilakukan pemotongan dari bukit dan pembuatan drainase dari bawah itu harus dikerjakan,” kata Suwarso, Selasa 6 Juni 2023.

Meski begitu, BPBD lebih dulu melakukan kajian mendalam, sebelum melakukan penanganan komprehensif melalui pemangkasan itu.

“Ada usul dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bahwa ini perlu pengkajian lebih mendalam lagi, untuk memadukan tata cara potongnya gimana? Apakah harus dibuat aliran, termasuk teknis pembuangannya, dan termasuk peralatan yang dibutuhkan,” ujar Suwarso.

Sementara itu, untuk warga yang terdampak longsor akan diberikan bantuan berupa uang sewa selama tiga bulan ke depan.

“Setahu saya akan diberikan selama tiga bulan, tapi kita sambil liat perkembangan. Kalau dilihat dari jangka satu bulan sudah selesai pemotongan, berarti (rumah terdampak) aman bisa ditempati,” terang Suwarso.

“Sementara 5 rumah harus pindah, dan 19 rumah mengalami kecemasan karena ada retak tambahan. Sebelumnya 18 rumah jadi 19 rumah,” Suwarso menambahkan.

Kawasan terdampak longsor di RT 22 misalnya, Ketua RT 22 Aspiransyah mengatakan, longsor diikuti retakan di sekitar kejadian disebabkan intensitas hujan yang cukup lama.

“Terdapat 9 unit rumah, dan yang paling parah dari terdampak hingga rusak parah itu terdapat 3 rumah. Bahkan sampai hari ini pergeseran tanah masih terus berlanjut,” kata Aspiransyah.

Aspiransyah berharap pihak terkait segera melakukan tindakan lebih lanjut, yakni dengan melakukan pemangkasan bukit. Mengingat kondisi saat ini semakin mengkhawatirkan.

“Takutnya rumah ambruk dan penghuninya masih di dalam. Maka kami tekankan untuk dapat ditindak (dilakukan penanganan) dalam 1-2 hari ini,” ujarnya.

Untuk penanganan lebih lanjut, tim BPBD Samarinda juga dibantu oleh tim ahli geologi dari Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) di Samarinda.

Sekadar diketahui, bencana longsor itu terjadi Senin 22 Mei 2023. Rapat penanganan lanjutan pascakejadian itu digelar Senin 5 Juni 2023 di kantor Kelurahan Sungai Keledang.

Penulis : Annisa Dwi Putri | Editor : Saud Rosadi | ADV Diskominfo Samarinda

Tag: