20 Pelaku UMKM Kaltim Dilatih Membuat Kriya Anyaman Rotan

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM (Disperindagkop dan UKM) Heni Purwaningsih. (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kaltim mengadakan pelatihan pembuatan kriya anyaman rotan kepada 20 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

Pelatihan ini digelar selama empat hari, mulai 2-4 Desember 2024 di Hotel Puri Senyiur Samarinda, Jalan Ruhui Rahayu di Samarinda.

Ketua Harian Pelaksana Dekranasda Kaltim sekaligus Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM (Disperindagkop dan UKM) Heni Purwaningsih mengatakan, pelatihan penguatan industri kerajinan anyaman berbahan rotan dengan kombinasi manik ini, bertujuan mendorong para pelaku UMKM khususnya dibidang kriya, untuk terus berinovasi menciptakan produk kriya dengan desain baru.

“Dari 100 orang pendaftar pelatihan, terdapat 20 orang yang kami pilih untuk mengikuti pelatihan,” kata Heni.

Kriya dari pengrajin rotan (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

Heni menjelaskan, setelah mengikuti pelatihan pembuatan kriya anyaman rotan ini, diharapkan lahir desain-desain kriya baru dari bahan rotan dan manik.

“Kerajinan rotan dan manik ini saat ini sudah mendapatkan nama di kancah nasional, karena setiap pameran kita selalu menampilkan inovasi-inovasi ini,” ujar Heni.

Dengan hadirnya inovasi baru kriya terbarukan ini, harapannya penjualan produk tersebut nantinya dapat bersaing dengan produk kriya lainnya di kancah global.

“Dekranasda Kaltim memfasilitasi para pelaku usaha kerajinan untuk mengembangkan produk yang dibuat sehingga berdaya saing tinggi,” terang Heni.

Penjabat (Pj) Ketua Dekranasda Kaltim Yulia Zubir Akmal. (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

Sementara, Penjabat (Pj) Ketua Dekranasda Kaltim Yulia Zubir Akmal mengatakan, kekayaan alam akan rotan di Kaltim sangat tinggi.

“Kita patut berbangga hati masih memiliki rotan asli dengan segudang manfaat. Di tengah upaya mengurangi penggunaan plastik, produk rotan menjadi alternatif yang ramah lingkungan,” kata Yulia.

Menurutnya, pelatihan ini tidak hanya berfokus pada teknik pengolahan tradisional, tetapi juga mendorong inovasi dan kreasi modern.

“Kita mendorong pelaku UMKM ini dapat mengkreasikan kerajinan rotan lebih modern, namun harus mempertahankan keaslian buatan dari nenek moyang kita,” tutup Yulia.

Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi

Tag: