BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA — Tidak kurang 208 orang mengikuti program pelatihan kerja berbasis kompetensi yang digelar oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Kalimantan Timur.
Pelatihan gelombang pertama tahun 2023 itu dipusatkan di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Kota Balikpapan, Jalan Sepinggan Baru, Sepinggan, Kecamatan Balikpapan Selatan, Senin 13 Maret 2023.
Kegiatan pelatihan dibuka langsung Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kaltim, Rozani Erawadi, ditandai dengan penekanan tombol sirene dan penyematan tanda peserta secara simbolis kepada perwakilan peserta.
Rozani berharap para peserta bisa memanfaatkan pelatihan ini dengan sebaik-baiknya, karena mereka merupakan hasil seleksi yang jumlahnya lebih sedikit dari jumlah yang mendaftar.
“Yang daftar kemarin untuk gelombang pertama ini banyak, kemudian diseleksi dan jumlah akhirnya 208 orang. Mudah-mudahan mereka bisa memanfaatkan dengan baik pelatihan ini,” kata Rozani.
Dalam pelatihan itu peserta terbagi dalam berbagai jenis keterampilan atau kejuruan. Antara lain mekanik dasar alat berat, plate welder SMAW, pengelolaan administrasi perkantoran, dan pengoperasian mesin bubut.
Selanjutnya pemeliharaan kendaraan ringan sistem injeksi, pemasangan instalasi otomasi listrik industri, pasangan instalasi listrik bangunan sederhana, teknisi perawatan AC residensial, pembuatan roti dan kue, serta pembudidayaan sayuran hidroponik.
Setiap kejuruan diikuti oleh 16 peserta, di mana mereka bisa menentukan jenis pelatihan atau diberi kebebasan untuk memilih sesuai minatnya masing-masing.
“Per kelas itu ada 16 peserta, jumlah seluruhnya 208. Mereka yang lulus seleksi, yang awalnya ada 1.168 pendaftar,” ujar Tarmiji, Ketua Panitia Pelaksana Pelatihan di kesempatan yang sama.
Untuk waktu pelaksanaan pelatihan kerja berbasis kompetensi ini bervariasi, tergantung kejuruan yang diambil. Paling cepat adalah pelatihan pembudidayaan sayuran hidroponik serta pembuatan roti dan kue.
“Pembudidayaan sayuran hidroponik serta pembuatan roti dan kue itu hanya 16 hari. Kemudian paling lama itu kejuruan las, biasa sampai 55 hari,” pungkas Tarmiji.
Penulis: Heri | Editor: Saud Rosadi | Advetorial Diskominfo Kaltim