25 Pemuda Disabilitas Dilatih Keterampilan Berwirausaha

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provionsi Kalimantan Timur, Muhammad Syirajudin saat membuka pelatihan kewirausahaan pemula pemuda disabilitas di ruang Kenohan salah satu hotel di bilangan jalan Pahlawan Samarinda, Selasa (23/06/2020).  (Foto Istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Pemuda disabiltas tidak perlu dikasihani, yang mereka butuhkan adalah kesempatan, akses, fasilitas untuk bergabung berkumpul dalam satu wadah, menuangkan kreatifitas, menghasilkan karya-karya luar biasa sekaligus sebagai pembuktian bahwa mereka pun bisa produktif.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provionsi Kalimantan Timur, Muhammad Syirajudin saat membuka pelatihan kewirausahaan pemula pemuda disabilitas di ruang Kenohan salah satu Hotel di bilangan jalan Pahlawan Samarinda, Selasa (23/06/2020).  Membuka sambutannya, Syirajudin menggunakan bahasa isyarat yang telah dipelajarinya melalui program Jumpa Dahsyat (Jum’at Menyapa dengan bahasa isyarat) Dispora Kaltim.

“Pada era globalisasi ini, pemuda menjadi faktor kunci permbangunan suatu bangsa, untuk itu peningkatan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) pemuda menjadi sangat penting dalam upaya mewujudkan keberhasilan pembangunan, tak terkecuali para pemuda disabilitas perlu mendapat kesempatan meningkatkan keterampilannya,”katanya dihadapan para peserta dan tamu undangan.

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Iyat ini mengatakan bahwa program kewirausahaan pemuda merupakan program prioritas dalam rencana strategis Dispora Kaltim tahun 2018-2023 sebagai dukungan terhadap misi Bapak gubernur dan Wakil Gubernur yang pertama yaitu berdaulat dalam pembangunan SDM yang berakhlak mulia dan berdayasaing terutama perempuan, pemuda dan disabilitas.

Untuk itu dirinya sangat mendukung kegiatan ini seraya berharap kegiatan ini dapat meningkatkan keterampilan dan rasa percaya diri bagi para peserta perlatihan.

Peserta pelatihan kewirausahaan pemula pemuda disabilitas yang diselenggarakan Dispora Kaltim, Selasa (23/06/2020).  (Foto Istimewa)

“Semoga kedepannya pemberdayaan dan pengembangan pemuda penyandang disabilitas akan lebih baik. Untuk itu kepada para peserta, saya mengingatkan untuk bersunguh-sungguh mengikuti pelatihan ini dan tak berhenti sampai di pelatihan ini saja namun dapat berkelanjutan, bahkan kalau perlu kalian semua akan menjadi wirausahawan-wirausahawan baru dengan keterampilan yang didapat kali ini,” harapnya.

Kegiatan ini,  kata Iyat lagi,  juga sejalan dengan kebijakan Presiden Jokowi yang dalam perencanaan dan penganggaran didasarkan pada paradigma baru pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas sesuai Undang-Undang No. 19 tahun 2011 tentang Konvensi mengenai Hak-Hak Penyandang Disabilitas yang dapat menghilangkan diskriminasi terhadap penyandang disabilitas. Kemudian Inklusivitas program di berbagai sektor dapat meningkatkan partisipasi penyandang disabilitas dalam pembangunan.

Terakhir, Kadispora mengingatkan kepada panitia penyelenggara, narasumber dan peserta agar mentaati protokol kesehatan yang telah ditentukan. panitia juga telah membagikan masker untuk keperluan seluruh peserta selama pelatihan, dan seluruh peserta menginap hingga pelatihan berakhir.

Kemudian, mengingatkan agar seluruh yang terlibat, baik panitia penyelenggara, narasumber, dan peserta mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Peserta dalam ruangan yang  hanya 10 orang ditambah panitia dan narasumber maksimal hanya 10 orang, sudah sesuai protokol yang ada tak melebihi 20 orang dalam satu ruangan.

“Tak hanya itu, prtokol lainnya tolong ditaati seperti menggunakan masker, mencuci tangan serta menjaga jarak juga harus dipatuhi demi keselematan kita bersama,” tutupnya.

Membatik dan olah vokal

Sementara Ketua Panitia, Nova Fachlevie, dalam laporannya menyampaikan kegiatan pelatihan kewirausahaan pemula pemuda disabilitas terbagi dalam 3 (tiga) kelas yakni pelatihan batik tulis untuk pemuda disabilitas Teman Tuli sebanyak 10 orang, pelatihan batik cap  bagi 10 pemuda disablitas Tuna Daksa, serta  yang terakhir pelatihan musik dan olah vokal bagi 5 Pemuda Disabilitas Tuna Netra.

Untuk pelatihan batik tulis akan berlangsung selama 3 hari ke depan hingga 25 Juni 2020 dengan narasumber dari Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Atiiqna Smart, sementara pelatihan batik cap serta pelatihan musik dan vokal baru akan dilaksanakan bertahap di Bulan Juli mendatang.  Khusus untuk pelatihan Batik tulis, peserta akan didampingi Juru Bahasa Isyarat Indonesia untuk menerjemahkan setiap bahan pelatihan yang disampaikan narasumber.

Hadir pada acara pembukaan diantaranya Kabid Pengembangan Pemuda Dispora Kaltim, Hardina Muriyani, Sekretaris PPDI Kaltim, Syawal rianto, Ketua Forum Pemuda Disabilitas Kreatif (FPDK) Kaltim, Yulia serta Ketua Forum Kewirausahaan Pemuda (FKP) Kaltim, M Ali Irfani. (*/001)

Tag: