713 Kepala Keluarga Terdampak Banjir di Sembakung

Permukiman di Kecamatan Sembakung terendam banjir. (Foto Istimewa/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Hujan yang turun sejak 30 Januari 2023 membuat beberapa kawasan permukiman di Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, terdampak banjir dan pelayanan  terhadap masyarakat dan pendidikan terhambat.

“Ketinggian air 4,35 meter dari dasar sungai atau turun sekitar 10 sentimeter dari ketinggian sebelumnya 4,44 meter,” kata Kasubid Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan Basir, Rabu (01/02/2023).

Banjir telah merendam rumah-rumah warga Desa Atap, Desa Lubakan dan Desa Tagul dengan kondisi terparah di wilayah RT 6 dan 7 Desa Tembelunu, dimana akses jalan tidak lagi bisa dilalui sepeda motor.

Meski belum terlalu berdampak serius, pemerintah setempat telah mengambil kebijakan untuk meliburkan pendidikan pada dua sekolah dasar dan satu SMP yang kondisinya terendam banjir cukup tinggi.

“Kita belum terima informasi ketinggian air hari ini, alat komunikasi petugas disana lagi bermasalah, tapi BPBD Nunukan sudah mengirimkan personel bantuan evakuasi,” bebernya.

Berdasarkan laporan per 31 Januari 2023, jumlah penduduk terdampak banjir sebanyak 713 Kepala Keluarga dengan jumlah jiwa 2.935 orang. Tim BPBD kecamatan dan Kabupaten terus melakukan pendataan secara kontinu.

Selain itu, tim BPBD melakukan monitoring perkembangan ke desa-desa terdampak banjir dan memberikan himbauan ke masyarakat agar waspada akan kenaikan debit air sungai yang setiap waktu bisa terjadi.

“Kita persiapkan juga penanganan alternatif apabila terjadi kerusakan jalan dan jembatan di wilayah desa,” ujarnya.

Hingga hari ini, curah hujan Kecamatan Sembakung masih cukup tinggi bahkan pagi hari sejumlah desa disana diguyur hujan deras. Namun begitu, penduduk setempat masih bertahan di rumah masing-masing.

Seperti biasa, penduduk setempat lebih memanfaatkan pungkau atau lantai-lantai tinggi yang sengaja dibangun dalam rumah untuk persiapan banjir, penduduk akan meninggalkan rumahnya apabila pungkau telah terendam air.

“Kalau lantai rumah terendam air, mereka naik ke pungkau dan hampir semua rumah di sana punya pungkau,” sebut Basir.

Penulis: Budi Anshori | Editor: Intoniswan

Tag: