JAKARTA.NIAGA.ASIA – Dari tahun 2018 hingga 2023, rasio penggunaan gas rumah tangga di Kalimantan Timur (Kaltim) menunjukkan tren yang umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional.
Pada tahun 2018, rasio penggunaan gas di Kalimantan Timur adalah 94,11%, sedangkan di tingkat nasional hanya 77,83%. Perbedaan ini tetap konsisten sepanjang periode, dengan Kaltim mencapai puncaknya pada 98,23% di tahun 2022, sebelum sedikit menurun menjadi 97,74% di tahun 2023.
Di sisi lain, rasio nasional meningkat secara bertahap dari 77,83% pada tahun 2018 menjadi 87,12% pada tahun 2022, sebelum sedikit menurun menjadi 86,91% pada tahun 2023.
Demikian disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim, DR. Yusniar Juliana, SST, MIDEC dalam laporan BPS tentang “Indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Provinsi Kalimantan Timur 2023” yang dipublish awal Bulan Juli 2024.
Akses masyarakat ke energi terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern, yang sangat penting untuk pembangunan berkelanjutan dan mempengaruhi kesehatan, pendidikan, serta pertumbuhan ekonomi adalah tujun ketujuh dari SDGs.
Pada tahun 2030, target ini mencakup kepastian akses terhadap layanan energi yang bersih, meningkatkan porsi energi terbarukan dalam bauran energi global, menggandakan efisiensi energi, dan meningkatkan kerja sama internasional untuk memfasilitasi akses teknologi energi bersih dan investasi dalam infrastruktur energi.
Selain itu, tujuan ini juga menekankan pentingnya memperluas infrastruktur dan teknologi energi berkelanjutan di negara- negara berkembang untuk memastikan bahwa semua negara dapat menikmati manfaat energi modern.
Menurut Yusniar, perkembangan rasio penggunaan gas rumah tangga di sepuluh kabupaten/kota di Kaltim selama periode 2018–2023 menunjukkan variasi yang menarik.
Kota Bontang mencatat rasio tertinggi pada tahun 2023 dengan 99,98%, mengalami peningkatan yang konsisten dari 96,08% pada tahun 2018.
“Sementara itu, Kota Samarinda dan Kota Balikpapan juga menunjukkan peningkatan signifikan, mencapai hampir 98,5% pada tahun 2023,” ujarnya.
Kabupaten Mahakam Ulu mencatat rasio terendah dengan peningkatan dari 82,60% pada tahun 2018 menjadi 87,75% pada tahun 2023, meskipun ada fluktuasi di tengah-tengah periode tersebut.
Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kutai Timur juga menunjukkan tren positif dengan rasio mendekati 98% pada akhir periode.
“Secara umum, semua kabupaten/kota menunjukkan tren peningkatan, dengan sebagian besar wilayah mencatat rasio di atas 95% pada tahun 2023, mencerminkan upaya yang berhasil dalam meningkatkan penggunaan gas rumah tangga di Kaltim,” kata Yusniar.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan
Tag: LPG