Sektor Pertanian Menyumbang 8,66 Persen terhadap Total PDRB Kaltim Tahun 2024

Pengenalan dan Pelatihan Pengolahan Limbah Daun Nanas Pasca Panen menjadi Serat Kasar (Serat TOW) dikalangan petani Nanas di Desa Himba Lestari, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kutai Timur. (Foto Brinda Kaltim)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Tahun 2024, sektor pertanian menyumbang sekitar 8,66 persen terhadap total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kalimantan Timur (Kaltim). Meskipun kontribusinya relatif lebih kecil dibandingkan sektor pertambangan dan industri, sektor pertanian tetap memiliki peran strategis alam struktur perekonomian daerah.

“Seperti halnya di tingkat nasional, sebagian besar penduduk Kalimantan Timur masih menggantungkan mata pencahariannya pada sektor ini,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Dr. Yusniar Juliana, S.ST, MIDEC dalam Statistik Nilai Tukar Petani Provinsi Kalimantan Timur 2024 yang dipublikasikan April lalu.

Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2024, sekitar 352 ribu penduduk usia 15 tahun ke atas bekerja di sektor pertanian. Jumlah ini setara dengan 17,83 persen dari total penduduk yang bekerja, menjadikan sektor pertanian sebagai lapangan usaha terbesar kedua setelah sektor perdagangan (kategori G).

Menurut Yusniar, tingginya proporsi penduduk tenaga kerja di sektor pertanian mencerminkan masih kuatnya ketergantungan masyarakat Kaltim terhadap sektor ini, baik sebagai sumber pendapatan maupun sebagai penopang kehidupan ekonomi, terutama di wilayah perdesaan.

“Oleh karena itu, sektor pertanian diharapkan dapat terus diperkuat agar mampu menjadi salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi sekaligus meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya para petani,” sarannya.

Secara nasional, pertanian merupakan salah satu sektor utama dalam perekonomian Indonesia. Pada tahun 2024, sektor ini berkontribusi sekitar 12,61 persen terhadap total Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Selain memiliki peran strategis dalam pembentukan PDB, sektor pertanian juga menjadi sumber mata pencaharian utama bagi sebagian besar penduduk Indonesia.

“Per Agustus 2024, sebanyak 28,18 persen penduduk berusia 15 tahun ke atas bekerja di sektor ini. Angka tersebut menunjukkan bahwa sektor pertanian masih memegang peran sentral dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia,” kata Yusniar.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | Adv Diskominfo Kaltim

Tag: