Abdul Rasak Menangis Disambangi Bunda Harum di Panti Lansia

Ketua TP PKK Kaltim, Sarifah Suraidah Harum menyeka air mata Abdul Rasak, seorang lansia yang sudah berusia 73 tahun di Panti Sosial Tresna Werdha Nirwana Puri Samarinda, Minggu (4/5/2025). (Niaga.Asia/Lydia Apriliani)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Suasana sore yang biasanya sunyi di UPTD Panti Sosial Tresna Werdha Nirwana Puri Samarinda berubah menjadi penuh kehangatan dan keceriaan. Pada Minggu (4/5), sekira pukul 16.08 WITA, Ketua TP PKK Kaltim Sarifah Suraidah Harum datang menyapa para penghuni panti yang terletak di Jalan Mayjend Soetoyo, Samarinda.

Dengan senyum lembut dan langkah ringan, Bunda Harum, sapaan akrabnya mengelilingi kawasan panti. Ia tampak tertarik dengan kebun hidroponik di sepanjang jalan menuju wisma-wisma para lansia.

“Ini keren banget, ada tanamannya,” ucapnya kagum sembari melihat deretan sayuran hijau yang tumbuh subur di instalasi pipa-pipa putih.

Namun, bukan hanya tanaman yang membuat Bunda Harum berhenti. Ia juga menghampiri para lansia satu per satu, menyapa, serta menanyakan kabar dan asal usul mereka. “Piye kabare, Mbah?,” sapanya hangat kepada seorang lansia asal Surabaya.

Tak kuat menahan haru, seorang bapak lansia menangis. Bunda Harum sigap menyeka air matanya. “Jangan nangis, Pak. Kami hadir di sini untuk memberi semangat,” katanya lembut.

Bunda Harum pun segera mengajak lansia itu menjalani pemeriksaan kesehatan gratis di Aula Panti Sosial Tresna Werdha Nirwana Puri. “Ayo, dicek gula darahnya, biar sehat, kita ke aula ya, ” ujarnya, menunjukkan perhatian yang tulus.

Kehangatan itu terasa nyata bagi Abdul Rasak (73), seorang penghuni baru panti asal Bone, Sulawesi Selatan. Ia baru sebulan tinggal di sana sejak diantar keponakannya pada 5 Maret 2025 lalu.

“Saya tidak punya anak, keluarga saya banyak yang sudah meninggal. Dulu saya jual kelapa di Pasar Sungai Dama dan Pasar Rahmat. Sekarang tinggal di panti ini,” kisahnya lirih dengan air mata yang mengucur deras.

Mata Abdul Rasak berkaca-kaca. Ia mengaku sangat terharu sekali mendapat kunjungan dan perhatian dari Bunda Harum. “Sedih, ada yang mengunjungi,” katanya.

Panti lansia ini dihuni 132 orang dengan 22 pengasuh. Setiap wisma, berjumlah 18 unit, yang masing-masing wisma dihuni oleh 5 hingga 8 orang lansia, dengan satu kamar berisi dua orang.

Tak hanya itu, di panti ini ada tiga orang yang bertugas khusus memasak, memastikan para penghuni mendapatkan makanan hangat dan bergizi setiap harinya.

Kunjungan Bunda Harum hari itu tak sekadar seremoni. Ia hadir sebagai pelipur lara bagi para lansia, membawa harapan dan sentuhan kemanusiaan yang sederhana, namun sangat bermakna.

“Jangan sedih, semangat, semangat,” ujar Bunda Harum sebelum meninggalkan lokasi. Sore itu, air mata haru dan senyum syukur membekas di halaman panti yang mendadak terasa seperti rumah.

Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim

Tag: