Admin Medsos Info Kalimantan Timur Dilaporkan ke Polisi dengan Sangkaan Pemerasan, Rekayasa Pornografi dan Pencemaran Nama Baik

Admin Medsos Info Kalimantan Timur, Ivan Kasogi. (Foto Intoniswan)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA– Korban dari rekayasa panggilan vidio call dan pemerasan oleh Admin Medsos Info Kalimantan Timur, Intoniswan, memastikan akan melaporkan Admin akun tersebut ke Polresta Samarinda, termasuk dua pemilik akun Facebook, SC dan AN yang diduganya telah bersekongkol melakukan panggilan mengandung pornografi, kemudian memeras.

“Saya sudah rapikan semua hal yang berkaitan dengan akun Medsos Info Kalimantan tersebut, karena semuanya rekayasa untuk memeras,” tegas Intoniswan dalam keterangannya siang ini.

Menurut Intoniswan yang juga jurnalis ini, kemarin, pada sore hari, saat bekerja memang menerima panggilan telepon, karena tidak berprsangka buruk, maka diterima panggilan tersebut, tapi setelah mengetahui yang menelepon perempuan tak dikenalnya, panggilan tersebut, langsung diputusnya. Orang yang sama, kemudian juga melakukan panggilan berulang-ulang.

“Saya sendiri tidak melakukan apa-apa, tidak ada saya melakukan porno aksi,” terangnya.

Sedangkan apa yang dilakukan perempuan yang membuat panggilan vidio tersebut, Intoniswan mengaku tidak melihat apa-apa. Dari itu lanjutnya, pada malam hari, tiba-tiba dia diberitahu orang, bahwa ada postingan yang merugikan nama baiknya.

“Saya pastikan, panggilan vidio tersebut rekayasa pemilik akun Facebook, kemudian dihare-nya ke akun Medsos Info Kalimantan Timur. Sesudah itu baru Admin Info Kalimantan Timur, mengaku bernama Ivan Kasogi minta uang kalau postingan tersebut ingin dihapus,” ungkap Intoniswan.

Rekening yang digunakan Admin Medsos Info Kalimantan Timur menampung uang hasil pemerasan dari panggilan yang direkayasa melakukan porno aksi. (Foto Intoniswan).

Sebagai bukti adanya rekayasa panggilan vidio berbau pornografi dan adanya upaya pemerasan, menurut Intoniswan, sudah ada ditangannya, termasuk Ivan Kasogi menghubungi tanpa henti, dan rekening bank atas nama Kusno Pamungkas untuk menampung uang yang dimintanya.

“Tarif yang dipasang Ivan Kasogi ini untuk menghapus foto atau gambar tidak bergerak sebesar Rp500.000 per grup. Kalau postingan sudah disebarnya ke 3 grup maka dikenakan biaya Rp1.500.000,- dan untuk gambar bergerak semaca vidio tarif menghapusnya Rp1.000.000 per grup,” ucap Intoniswan.

Sementara itu dari sejumlah Admin Medsos di Samarinda yang dihubungi Niaga.Asia, membenarkan ada Admin Medsos yang nakal.

“Saya juga pernah dengar hal yang sama menimpa seseorang, persis sama yang menimpa abang,” ujar Fadli Edwar, Admin Medsos Busam. @

 

 

Tag: