Akmal Malik Usul Bentuk Tim Evaluasi Pembangunan Bidang Pendidikan

Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik saat diwawancarai di Gedung E Kantor DPRD Kaltim, Jalan Teuku Umar, Samarinda, Sabtu 4 Mei 2024 (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik mengusulkan pembentukan tim evaluasi pembangunan bidang pendidikan. Tugasnya untuk menindak lanjuti permasalahan pendidikan di Kaltim secara umum.

Akmal mengatakan tim evaluasi pembangunan pendidikan ini terdiri dari anggota Komisi II dan Komisi IV Dewa Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim, Dewan Pendidikan dan juga kalangan akademisi perguruan tinggi di Kaltim.

“Tim-tim evaluasi pembangunan bidang pendidikan ini berjumlah tujuh orang, yang nantinya juga menindaklanjuti pembahasan program beasiswa Kaltim ini,” kata Akmal Malik, ditemui di Gedung E DPRD Kaltim Jalan Teuku Umar, Samarinda, Sabtu 4 Mei 2024.

Menurut dia, pembentukan tim ini juga untuk menindak lanjuti gagasan-gagasan dan visi-visi pemimpin Kaltim terdahulu, seperti Awang Faroek Ishak dan Isran Noor di bidang pendidikan.

Baca jugaAkmal Malik-DPRD Kompak Minta Laporan Rinci Program Beasiswa Kaltim

“Saya ingin gagasan-gagasan bagus, visi-visi pemimpin terdahulu kita pertajam. Sebuah kebijakan yang baik, kuncinya adalah eksekusi-nya,” ujar Akmal Malik.

Sementara, Ketua Dewan Pendidikan Kaltim, Adjrin mengatakan, pembentukan tim evaluasi pembangunan bidang pendidikan ini merupakan perintah langsung dari Akmal Malik.

Menurut dia, pembentukan tim ini selain mengatasi permasalahan pendidikan, juga untuk mengkaji sistem pemberian beasiswa berdasarkan tujuh kategori, yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini.

Ketua Dewan Pendidikan Kaltim Adjrin (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

Ketujuh kategori itu adalah warga berkategori miskin, anak yatim piatu, berada di daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T), penghafal Al-Qur’an, anak berkebutuhan khusus, anak veteran dan berdasarkan rekomendasi pertimbangan.

“Berapa persen anak miskin yang punya IQ bagus itu berapa persen? Kemudian anak yatim, anak berkebutuhan khusus (ABK),” sebut Adjrin.

Sehingga, lanjut Adjrin, nantinya diperlukan pembahasan lebih lanjut bersama stakeholder terkait, berkaitan permasalahan beasiswa Kaltim ini.

“Kita perlu duduk bersama untuk mendapat informasi. Ada ide dari Pak Pj (Akmal Malik) untuk mengajak kita semua bertemu dalam rangka evaluasi pemberian beasiswa,” demikian Adjrin.

Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi

Tag: