Akmal Tawarkan Potensi Perikanan dan Kelautan Kaltim ke Investor Tiongkok

Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik saat ditemui usai tampil sebagai narasumber Hari Konsumen Nasional di Kantor Disperindahkop dan UKM Kaltim di Samarinda, Minggu 26 Mei 2024 (HO-Biro Adpim Setdaprov Kaltim)

HUANGSHAN.NIAGA.ASIA — Kunjungan kerja Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur beserta jajaran Pemprov Kaltim ke Tiongkok, diisi dengan giat pertemuan bersama dengan Chairman Chem-Bright Bioengineering Co.,Ltd, Zhao Hou Fa, di Crown Plaza Hotel Huangshan.

Pada pertemuan ini, Akmal menyampaikan posisi Kaltim sangat strategis karena telah ditetapkan sebagai ibu kota negara baru Indonesia, dan harus segera menyiapkan infrastruktur pendukungnya termasuk untuk mendukung ketahanan pangan bagi ibu kota Nusantara (IKN).

Kalimangan Timur, sebut Akmal, memiliki potensi di berbagai sektor, salah satunya sektor perikanan dan kelautan. Laut Kaltim memiliki sumber daya alam yang kaya, termasuk komoditi udang dan rumput laut yang sangat potensial untuk dikerjasamakan.

“Pola kerja sama yang kami tawarkan adalah melalui BUMD. Pemerintah daerah akan mendukung, memfasilitasi dan mengawal investasi yang dilakukan oleh perusahaan Anhui dengan mitra daerah, termasuk penyediaan lahan dan sumber daya manusianya,” kata Akmal.

Bersamaan itu, Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setprov Kaltim, Ujang Rahmad menyampaikan, potensi rumput laut di Kaltim adalah jenis Cotoni dengan produksi sebesar 600 ton per bulan, dan untuk jenis Grasilaria menghasilkan 4.400 ton/bulan.

“Budi daya kedua komoditi tersebut dapat diinsentifkan guna meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya, serta perlunya pengembangan industri hilir untuk meningkatkan nilai tambah,” kata Ujang.

Sedangkan komoditi udang windu, lanjut Ujang, total produksi pada tahun 2023 sebesar 125.000 ton, yang diekspor ke mancanegara seperti Jepang, Tiongkok dan negara lainnya. Sedangkan pola pengusahaan udang tiger di Kaltim masih sangat organik dan tradisional, serta belum tersentuh teknologi.

“Budi daya udang di Delta Mahakam tidak pernah diberi makan pakan udang buatan, sehingga udang ini sangat digemari karena benar-benar organik,” ujar Ujang.

“Jika dilakukan perbaikan lingkungan dengan merehabilitasi tambak-tambak yang ada dengan luas sekitar 165.000 hektare, dapat mendukung produksi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan,” jelas Ujang.

Sebagai informasi, Chem-Bright Bioengineering Co.,Ltd merupakan perusahaan yang berlokasi di kota Hefei, Anhui, yang bergerak di bidang ektraksi alamiah dari unsur-unsur aktif hewan dan tumbuhan, dengan hasil produksinya dapat diterapkan pada peternakan, perikanan dan kosmetik serta obat-obatan.

Bulan lalu perusahaan ini berkunjung ke Kaltim dan melihat ada peluang usaha cukup luas untuk bekerja sama pada sektor industri pakan ternak dan pertanian, juga untuk industri ramah lingkungan, serta untuk penjernihan air. Untuk rencana investasi awal perusahaan ini menargetkan sebesar 200 juta Yuan atau sekitar Rp450 miliar

Sumber: Biro Adpim Setdaprov Kaltim | Editor: Saud Rosadi

Tag: