SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Persentase rumah tangga pada akses pada layanan air minum aman di Kalimantan Timur (Kaltim tercatat cukup rendah, yakni hanya sekitar 16,51 persen. Angka ini cukup berada jauh di bawah rata-rata nasional.
Sedangkan persentase rumah tangga dengan akses pada layanan sanitasi dasar terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2023, terdapat 91,21 persen rumah tangga yang telah memiliki akses pada sanitasi dasar yang layak.
Demikian diungkap Kepala Badan Pusat Statistik Kalimantan Timur (Kaltim), DR. Yusniar Julian, SST, MIDEC dalam laporan terbarunya tentang “Indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) Provinsi Kalimantan Timur 2023” yang dipublish awal Bulan Juli 2024.
Menurut Yusniar, rumah tangga dengan akses pada layanan air minum yang dikelola secara aman yakni rumah tangga yang menggunakan sumber air minum layak, lokasi sumber berada di dalam atau di halaman rumah, tersedia setiap diperlukan (tidak kekurangan air dalam 24 jam), dan kualitas sumber air memenuhi syarat kualitas air minum (tidak keruh, berwarna, berbusa, dll).
“ Sumber air minum layak adalah jika rumah tangga menggunakan air minum utama berupa ledeng, perpipaan, perpipaan eceran, kran halaman, hidran umum, air terlindungi (sumur bor/pompa, sumur terlindungi, dan mata air terlindung), dan penampungan air hujan.
“Rumah tangga yang menggunakan sumber air minum berupa air kemasan dikategorikan memiliki sumber air minum layak jika sumber air untuk mandi/ cuci berasal dari ledeng, sumur bor/pompa, sumur terlindung, mata air terlindung, dan air hujan,” paparnya.
Selanjutnya Yusniar menjelaskan, yang dimaksud dengan rumah tangga dengan akses pada layanan sanitasi dasar yakni rumah tangga yang memiliki fasilitas sanitasi sendiri atau mengunaka fasilitas bersama dengan rumah tangga lain tertentu, dimana bangunan atas dilengkapi kloset leher angsa dan bangunan bagian bawah menggunakan tangki septik atau terdapat pengelolaan air limbah, dan khusus di perdesaan, bangunan bagian bawah diperbolehkan berupa lubang tanah.
“Di Kaltim, persentase rumah tangga dengan akses pada layanan sanitasi dasar terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2023, terdapat 91,21 persen rumah tangga yang telah memiliki akses pada sanitasi dasar yang layak,” ujar.
Kemudian, lanjut Yusniar, pada tahun 2023, persentase rumah tangga di Kaltim yang telah memiliki fasilitas penyehatan dasar sebesar 78,87 persen, masih berada di bawah rata-rata nasional.
“Rumah tangga dengan akses pada fasilitas penyehatan dasar yakni rumah tangga yang memiliki fasilitas cuci tangan disertai perilaku mencuci tangan dengan sabun dan air,” ucapnya.
Berdasarkan penelitian, mencuci tangan tidak cukup hanya dengan menggunakan air, perilaku mencuci tangan menggunakan air dan sabun merupakan intervensi kesehatan yang paling murah dan efektif dibandingkan dengan cara lain untuk mengurangi risiko penularan penyakit.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan
Tag: Kesehatan