Aliran Modal Asing Keluar Indonesia Minggu IV Maret 2023 Capai Rp140 Miliar

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Berdasarkan kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah.

Menurut Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi bank Indonesia (BI) Erwin Haryono, Jumat (26/3/2023) berdasarkan data transaksi 20 – 21 Maret 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp0,14 triliun atau Rp140 miliar terdiri dari jual neto Rp0,05 triliun di pasar SBN dan jual neto Rp0,09 triliun di pasar saham.

“Sedangkan selama tahun 2023, berdasarkan data setelmen sampai dengan 21 Maret 2023, nonresiden beli neto Rp41,98 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp1,07 triliun di pasar saham,” ungkapnya.

Kemudian perkembangan Nilai Tukar 20 – 24 Maret 2023 pada akhir hari Selasa, 21 Maret 2023

Rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.340 per dolar AS. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun stabil di 6,88%. DXY[1] melemah ke level 102,53. Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun turun ke level 3,427%.

Pada pagi hari Jumat, 24 Maret 2023. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.140 per dolar AS. Yield SBN 10 tahun turun ke 6,86%.

“​Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” kata Erwin.

Untuk diketahui, DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).  UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan

Tag: