Alphero Akhirnya Memilih Kuliah di Universitas Teknologi Nanyang Singapura

Lulusan SMAN 10 Samarinda, Alphero Tanlianto bersama keluarga. (Foto Pribadi)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA –  Lulusan SMAN 10 Samarinda, Alphero Tanlianto akhirnya memutuskan memilih kuliah di Universitas Teknologi Nanyang Singapura, meski dinyatakan diterima kuliah tanpa seleksi di delapan perguruan tinggai ternama di luar negeri dan kuliah berbekal Beasiswa Indonesia Maju (BIM) Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Alphero Tanlianto viral setelah diterima di 8 Kampus Top Dunia. Diantaranya ialah  Nanyang Technological University (NTU) Singapura, University of Toronto Kanada, University of British Columbia Kanada, Wageningen University and Research Belanda, Curtin University Australia, Monash University Australia, University of Sydney Australia dan University of New South Wales Australia.

Menurut Alphero, cukup sulit memilih universitas yang mana yang akan dipilih, kemudian memilih Universitas Teknologi Nanyang (NTU) Singapura, jurusan Civil Engineering.

“Salah satu pertimbangan memilih NTU adalah kedua orang tuanya ingin  dirinya tidak terlalu jauh dari Indonesia,” katanya.

Alphero mengatakan, dirinya memiliki mimpi untuk berkontribusi pada negeri dalam hal pembangunan infrastruktur khususnya di Kalimantan Timur yang telah ditetapkan menjadi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

“Potensi Civil Engineering di Kaltim itu belum memadai padahal mau jadi IKN, disini banyak peluang, pembangunan lagi marak-maraknya di Kaltim, Civil Engineering akan banyak membantu Kaltim dan IKN,” ujarnya pada media ini, Minggu (25/6) lalu.

Fathur Rachim, Guru Informatika yang juga sebagai kepala SMAN 10 Samarinda, membenarkan bahwa Alphero adalah lulusan SMAN 10 Samarinda.

“Alphero bergabung sebagai siswa SMAN 10 Samarinda di kelas X pada tahun pembelajaran 2020/2021 pada saat Pandemi Covid 19,” kata Fathur.

Alphero tidak hanya mampu bertahan melewati Pandemi Covid- 19, namun juga berhasil dalam proses pembelajaran hingga lulus dari SMAN 10 Samarinda menjadi salah satu siswa terbaik.

“Jika diminta untuk mengerjakan soal di depan kelas, Aphero tidak hanya mengerjakan terus balik ke tempat duduk, tetapi dia menjelaskan soal yang dikerjakannya kepada teman-temannya, bahkan memberi kesempatan teman-temannya untuk bertanya jika ada yang kurang jelas. Ini salah satu kelebihan yang dimiliki oleh Alphero,”ungkapnya.

Sementara itu, Wakasek Urusan Humas, Mushadi Iksan menyebut, saat pandemi belajar dari rumah, sudah mulai tampak menonjol dari sisi akademik namun setelah KBM normal kemampuan akademiknya semakin menonjol.

“Bahkan di tahun terakhir, saya pribadi memberi nilai nyaris sempurna untuk Informatika nya yakni 98 dan 100. Ini artinya proses di SMAN 10 Samarinda sudah sangat baik”, pungkasnya.

Penulis: MR | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim

Tag: