
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Wali Kota Andi Harun, angkat bicara terkait perkembangan kasus dugaan BBM oplos di Kota Samarinda yang mengakibatkan kerusakan kendaraan milik masyarakat.
Ia pun mengatakan bahwa saat ini pihaknya sudah mengumpulkan banyak sample. Mulai dari BBM hingga komponen kendaraan yang diduga penyebab motor brebet. Semua dari sample ini kata Andi Harun, telah dikirim untuk dilakukan uji laboratorium.
Kendati begitu, Andi Harun memilih untuk merahasiakan nama laboratorium yang menguji sample-sample tersebut.
“Kami sudah melakukan tindak lanjut. Namun, nama laboratoriumnya mohon maaf, belum bisa kami sampaikan ke publik. Kita ingin mereka melakukan pekerjaannya dengan tenang, tanpa dipengaruhi opini-opini luar,” kata Andi Harun, Kamis (10/4).
Menurutnya, kerahasiaan itu penting untuk menjaga objektivitas dan integritas proses investigasi yang sedang berjalan saat ini. Andi Harun menegaskan bahwa pemerintah kota (pemkot) juga menyerahkan sepenuhnya hasil penyelidikan kepada Polres Samarinda.
“Dalam rangka menciptakan keadaan yang tenang, kami berkesimpulan bahwa kita serahkan sepenuhnya kepada pihak Polres Samarinda. Jangan sampai ada kegaduhan yang tidak membantu masyarakat,” terangnya.
Andi Harun juga meminta masyarakat agar tidak berspekulasi soal penyebab kerusakan kendaraan. Ia menegaskan bahwa kebenaran akan terungkap dengan sendirinya ketika hasil uji laboratorium keluar dari institusi atau ahli yang memiliki otoritas.
“Kita percaya betul bahwa pada saatnya nanti, kasus ini akan terungkap secara jelas dan berdasar menurut hukum yang akan diperoleh dari hasil laboratorium atau institusi atau ahli dalam bidangnya. Hanya mereka saja yang bisa menyatakan BBM itu tercampur dengan suatu zat atau tidak,” paparnya.
Saat ditanya mengapa Pemkot Samarinda tidak transparan sejak awal, termasuk tidak menyebutkan laboratorium yang melakukan pengujian, Andi Harun hanya menegaskan bahwa keterbukaan akan dilakukan di waktu yang tepat.
“Nanti, jika waktunya sudah memungkinkan bisa kami sampaikan. Untuk sekarang, kami prioritaskan untuk menahan diri. Lebih baik kita bersama-sama mempercayakannya pada lembaga yang memiliki kewenangan serta otoritas untuk membuat kesimpulan atas peristiwa tersebut,” tegasnya.
Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan
Tag: BBM Oplosan