NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Anggota DPRD Nunukan Andre Pratama mengaku dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Sebakis Inti Lestari (SIL) dan PT Sebakis Inti Plantation (SIP) tidak manusiawi.
PT SIL dan PT SIP selama ini tidak menyediakan mess atau tempat tinggal yang layak bagi karyawannya, tidak membuka kebun plasma untuk masyarakat di sekitar kebunnya, tidak melaporkan penggunaan CSR kepada Pemkab Nunukan, dan terakhir main PHK tanpa mengindahkan putusan anjuran Disnakertrans Kabupaten Nunukan.
“Perusahaan ini anti kritik, membatasi kebebasan buruh berserikat. Pemecatan terhadap karyawan bernama Maximus Bana adalah bentuk initimidasi terhadap seluruh buruh,” kata Andre Pratama pada Niaga.Asia, Selasa (07/01/2025).
Sarana hunian atau mess yang disiapkan perusahaan untuk karyawan sangat tidak layak. Bagian teras, dinding hingga plafon, dan lantai termasuk bagian belakang mess sudah rusak parah. Perusahaan tidak memperbaiki, sehingga buruh harus menutup dengan karung bekas dan seng.
“PT SIL-SIP juga tidak menyiapkan tandon-tandon penampungan air bersih. Padal perusahan telah berdiri sejak 25 tahun dengan hasil penjualan CPO milyaran bahkan triliunan,” kata Andre dengan nada kesal.
Kemudian, selama 25 tahun beroperasi di Nunukan, PT SIL-SIP sampai sekarang tidak menyiapkan lahan plasma yang seharusnya diberikan kepada masyarakat seluas 2 persen dari luas kawasan perkebunan kelapa sawit
Selanjutnya, Andre menambahkan, berdasarkan catatan Bagian Ekonomi Pemkab Nunukan, PT SIL-SIP selama ini tidak pernah melaporkan Corporate Social Responsibility (CSR) kepada masyarakat maupun lingkungan beroperasinya perusahaan.
“Persoalan ini akan terungkap apabila DPRD Nunukan membentuk Panitia Khusus (Pansus), sudah berapa banyak mereka gerogoti hasil di Nunukan,” bebernya.
Menurut Andre, PT SIL-SIP harusnya bisa berkaca pada perusahaan sawit PT NJL dan lainnya yang sangat memperhatikan karyawan. Mess dibangun sangat bagus dilengkapi kasur diganti tiap tahun, air bersih diantarkan ke perumahan.
“Persoalan ini akan saya bicarakan Bupati Nunukan baru dan diteruskan ke Gubernur Kaltara, Jangan main-main dengan nasib manusia,” tegasnya.
Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan
Tag: Ketenagakerjaan