Anggaran Pendidikan 20%  Tidak Cukup untuk Meningkatkan Infrastruktur dan Kualitas Sekolah

Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Deni Hakim Anwar. (Foto Yuliana Ashari/Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Deni Hakim Anwar, mengungkapkan, anggaran pendidikan 20% dari APBD, tidak cukup menopang keinginan masyarakat untuk meningkatkan infrastruktur maupun kualitas sekolah yang pengelolaannya di bawah kewenangan pemerintah kota, yakni SD Negeri dan SMP Negeri, karena sebagian besar anggaran habis untuk untuk membayar gaji  dan insentif ribuan guru, serta gaji guru P3K/Honor,

“Sepertinya anggaran 20%  dari APBD itu besar, tapi sebetulnya sebagian besar habis untuk membayar gaji dan insentif guru berstatus PNS, serta honor guru honorer (P3K). Yang tersisa untuk membangun infrastruktur baru dan meningkatkan kualitas, sangat sedikit,” kata Deni menjelaskan dalam bincang-bincang dengan wartawan di kediamannya, Senin (17/6/2024).

“Polemik anggaran pendidikan 20% dari APBD termasuk di dalamnya gaji, insentif, dan honor guru P3K sudah berlangsung lama, tapi pemerintah memilih mendiamkan saja polemik tersebut. Pemerintah belum melakukan koreksi,” imbuhnya.

Politisi yang terpilih kembali jadi anggota DPRD Samarinda 2024-2029 ini melanjutkan, sebetulnya, langgota legislatif di semua tingkatan, termasuk di DPRD Samarinda, ingin anggaran pendidikan 20% itu murni untuk peningkatan infrastruktur sekolah dan kualitas guru, serta mutu pendidikan.

“Kita ingin kompenen gaji, insentif, dan honor guru P3K (dulu guru honor) dipisahkan dari alokasi yang 20% untuk pendidikan,” lanjut politisi Partai Gerindra ini.

Menurut Deni, tanpa dukungan dana yang memadai, sulit bagi Dinas Pendidikan memperbaiki Standar Pelayanan Minimal (SPM) di minimal 3-5 sekolah per tahun.

“Kita ingin perbaikan ini dilakukan secara bertahap. Mungkin targetnya dalam satu tahun minimal 3-5 sekolah yang SPM-nya diperbaiki,” ujarnya.

Apabila SPM semua sekolah sama, semua siswa di Samarinda akan mendapatkan pendidikan yang berkualitas yang sama juga, artinya semua sekolah punya fasilitas yang sama baik, apakah itu di sekolah dalam kota maupun pinggiran kota.

Penulis: Yuliana Ashari I Editor: Intoniswan I ADV DPRD Samarinda

Tag: