Anggaran untuk Infrastruktur Jalan, Pendidikan, dan Kesehatan di Kaltim Minimum Rp4 Triliun

 Gubernur Rudy Mas’ud dan Wagub Seno Aji salat subuh berjamaah di Masjid Agung At-Taqwa di Kota Balikpapan, Rabu (12/3/2025). (Foto Istimewa)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Di tengah suasana Ramadan yang penuh berkah, Masjid Agung At-Taqwa di Kota Balikpapan menjadi saksi komitmen Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Seno Aji dalam membangun masa depan generasi muda.

Di acara Safari Ramadan tahun 2025 hari ke-10, Rabu subuh (12/3), Gubernur Rudy Mas’ud pun turut menegaskan bahwa pendidikan dan infrastruktur merupakan dua pilar yang akan menjadi fokus pemerintahannya.

Rudy Mas’ud dan Seno Aji telah menyiapkan anggaran minimal Rp4 triliun untuk membangun jalan-jalan di pelosok, sekolah-sekolah, serta fasilitas kesehatan.

“Mudah-mudahan nggak ada halangan, tahun ini kemungkinan kita siapkan anggaran untuk infrastruktur minimum Rp4 triliun, termasuk sekolah-sekolah juga akan kita siapkan, insya Allah di 10 kabupaten/kota,” paparnya.

Ia juga menyoroti kondisi daerah seperti Kutai Barat (Kubar) dan Mahakam Ulu yang akses infrastruktur jalannya benar-benar sulit untuk dilewati. Tentunya, ini menjadi perhatian Rudy Mas’ud dan Seno Aji.

“Bayangkan kalau dari Kubar ke Samarinda saja butuh 12 jam. Kalau dari Mahulu, bisa dua hari dua malam naik kapal. Lewat darat, jalannya belum ada,” jelasnya.

Tentang safari ramadan dan salat subuh berjamaah dirangkai diskusi bersama masyarakat dan anak muda di Kaltim, Rudy Mas’ud berharap bisa menyerap aspirasi lebih banyak lagi.

“Ini adalah cara paling efektif yang bisa kita lakukan, kita menyerap aspirasi masyarakat sekaligus melakukan silaturahmi ke 10 kabupaten/kota yang ada di Bumi Etam,” tegasnya.

Kembali ke program pendidikan, keduanya menjelaskan, jika hanya lulusan SMA, mereka hanya bisa menghidupi diri sendiri.

“Tapi jika anak-anak kita bisa sampai ke jenjang perguruan tinggi, mereka bisa menghidupi setidaknya minimum tiga orang,” ujar Rudy Mas’ud dihadapan jemaah yang hadir.

Menurut pria kelahiran 1 Juni 1980 tersebut, untuk menciptakan negara maju, setidaknya 20 persen penduduknya harus mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi.

Maka untuk mewujudkannya, Pemprov Kaltim berkomitmen menyediakan pendidikan gratis hingga 16 tahun bagi anak-anak di Benua Etam, tanpa memandang latar belakang ekonomi, suku, maupun agama.

“Tidak ada lagi istilah beasiswa, karena semua anak Kaltim berhak mendapatkan pendidikan gratis. Mau kaya atau miskin, laki-laki atau perempuan, semua wajib sekolah,” terangnya.

Namun, ada syarat yang diberlakukan bagi penerima kebijakan ini, yakni berdomisili di Kaltim minimal dua tahun dan memiliki KTP Kaltim selama tiga tahun. Hal tersebut untuk memastikan program pendidikan gratis benar-benar diperuntukkan bagi masyarakat lokal.

Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan

Tag: