Anggota Komisi I DPR RI Optimis TNI-Polri Mampu Bebaskan Pilot Susi Air

Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens bersama dengan Kelompok Kriminal Bersenjata pimpinan Egianus Kogoya di Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Rabu (15/2/2023). (ANTARA/HO/Dokumen Pribadi via Solopos.com)

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani optimis TNI bersama Polri mampu membebaskan pilot Susi Air yang sampai saat ini disandera kelompok KKB di Papua. Dirinya meyakini TNI memiliki strategi yang baik dan terukur agar pendekatan persuasif yang dilakukan berhasil dengan baik tanpa adanya korban jiwa.

“Kami memberikan dukungan moral untuk TNI di lapangan, yang bersama Polri sedang mengupayakan pembebasan pilot Susi Air. Tentu kami optimis berbekal pengalaman dan latihan selama ini, tugas pembebasan bisa diselesaikan dengan baik pada waktunya,” ungkap Christina dalam keterangan tertulisnya, Kamis.

Ditambahkan Christina, bahwa langkah pemerintah dan juga Panglima TNI untuk mengedepankan pendekatan persuasif dalam penanganan sandera di lapangan sudah sangat tepat.

“Kuncinya memang persuasif. Jangan sampai jatuh korban yang hanya menimbulkan efek dan dampak buruk bagi solusi masalah Papua,” imbuh Christina.

Terkait video dari kelompok KKB yang beredar luas bersama pilot Susi Air yang disandera kata Christina tidak perlu memancing respon berlebihan.

“Tidak perlu membangun narasi atau reaksi yang berlebihan. TNI saya sangat yakin mampu mengelola situasi dengan baik. Kita sama-sama berharap operasi pembebasan Pilot Susi Air berhasil dengan baik,” pungkas Christina.

Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani. Foto: Runi/nr

Perkembangan terbaru, sebagimana dilansir berbagai media, Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Sebby Sambom membagikan foto dan video pilot Susi Air asal Selandia Baru yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB), Philip Mehrtens.

Pada video yang dibagikan terlihat seorang pria berjaket dikelilingi sekitar belasan orang. Beberapa di antaranya memegang senjata dan busur. Pria berjaket itu disinyalir Phillip Mehrtens.

Dikutip dari Bisnis.com yang melansir CNN, foto-foto yang dirilis itu menunjukkan Mehrtens tidak terluka meskipun berada di antara sekelompok anggota KKB yang memegang senjata.

Sambom menyatakan dalam keterangan gambar tersebut bahwa pilot dalam keadaan sehat dan menjadi jaminan dalam perselisihan politik.

“Militer Papua yang telah menangkap saya untuk memperjuangkan kemerdekaan Papua, mereka meminta militer Indonesia untuk pulang ke Indonesia dan jika tidak saya akan tetap menjadi tawanan seumur hidup saya,” kata Mehrtens di dalam video tersebut dilansir Reuters, Sabtu (18/2/2023).

Salah satu anggota KKB di video tersebut terlihat mengibarkan bendera Bintang Kejora yang menjadi simbol kemerdekaan Papua.

Separatis Papua itu menyatakan dalam video pilot tidak akan dibebaskan sampai pihak berwenang mengakui kemerdekaan wilayah mereka.

Mehrtens menerbangkan pesawat yang dioperasikan oleh maskapai Susi Air dan diculik oleh TPNPB setelah mendarat di wilayah terpencil Nduga pada pekan lalu.

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru mengatakan mereka mengetahui foto dan video yang beredar.

Sementara itu, Menteri Politik Hukum dan Keamanan RI,Mahfud Md memastikan pembebasan Mehrtens.

“Menjadikan warga sipil sebagai sandera dengan alasan apa pun tidak dapat diterima,” kata Mahfud.
Lokasi Penyanderaan Ditemukan

Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri mengatakan timnya telah menemukan lokasi penyanderaan pilot Susi Air asal Selandia Baru, Phillip Mehrtens, yang ditahan kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Pihaknya telah mengirim tim untuk merundingkan pembebasan Mehrtens dari penahanan KKB Papua. Tim itu diharapkan segera melakukan kontak dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) di pelosok Kabupaten Nduga.

“Kami ingin semua orang berdoa agar kami dapat menyelesaikan pekerjaan tanpa menyebabkan insiden lain dan dapat membebaskan pilot dan semuanya kembali normal,” katanya dilansir dari RNZ, pada Sabtu (18/2/2023).

Kapolda melanjutkan dalam pernyataan tertulis bahwa tim saat ini sedang menuju lokasi Mehrtens disandera.

“Tolong beri kami waktu karena tim pergi ke sana dengan berjalan kaki. Butuh satu hingga dua hari untuk menyeberangi sungai dan melewati topografi yang sulit. Kami berharap mereka bisa tiba dengan selamat,” lanjutnya.

Sementara itu, tiga diplomat Selandia Baru dan dua anggota staf Kementerian Luar Negeri tiba di Ibu Kota Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, pada pekan ini.

Mereka memantau kemajuan pencarian Mehrtens. Melansir Reuters, Pilot Philip Mehrtens menerbangkan pesawat yang dioperasikan oleh maskapai Susi Air, disandera oleh pejuang dari TPNPB, pada Selasa (14/2/2023).

Sumber: Dari Berbagai Sumber | Editor: Intoniswan

Tag: