Angka Kesakitan DBD di Bontang Masih Tinggi

Kepala Bidang Penyakit Menular Dinkes Bontang, Muhammad Ramzi. (Foto Dahlia/Niaga.Asia)

BONTANG.NIAGA.ASIA – Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit mudah menular yang berasal dari gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.  Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pada 2022 lalu Kota Bontang  menduduki urutan kelima dengan angka kesakitan DBD mencapai 140,10.

Kepala Bidang Penyakit Menular Dinkes Bontang, Muhammad Ramzi mengungkapkan bahwa urutan tersebut berdasarkan jumlah penduduk.

“Jadi jumlah penduduk kita kan sedikit tapi kok yg terpapar DBD ini banyak. Malah tahun lalu itu kita berada di urutan pertama,” ungkapnya saat ditemui di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota Bontang, Senin (15/5/2023).

Sementara, Dinkes Bontang mencatat kasus DBD Januari-Apri terdapat 132 kasus dengan rincian Januari ada 44 kasus, Februari 29 kasus, Maret 41 kasus dan April 18 kasus.

Kasus tertinggi berada di Bontang Utara 59 kasus, kemudian Bontang Barat 38 kasus dan disusul Bontang Selatan 35 kasus.

“Kita ini berada di daerah endemis jadi akan selalu ada kasus DBD dan itu sudah tidak bisa dipungkiri lagi dan kemarin ada satu yang meninggal dari kelurahan Gunung Telihan. Tapi tidaka da peningkatan kasus secara signifikan,” jelasnya.

Selain itu, ia juga menghimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan dengan cara menguras dan menyikat bak mandi minimal sekali sepekan.

“Tempat penampungan air itu wajib ditutup dan selalu d bersihkan bahkan tempat air minum hewan peliharaan juga harus diperhatikan,” tukasnya.

Penulis : Kontributor Niaga Asia, Dahlia | Editor : Intoniswan | Advetorial

Tag: