Antisipasi Masuknya Virus ILI, KKP Nunukan Periksa Suhu Tubuh Penumpang Kapal dari Malaysia

Kapal cepat internasional Nunukan-Tawau, Malaysia (PP) di pelabuhan Tunon Taka. (Foto : Budi Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA  – Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kabuaten Nunukan, Kalimantan Utara, untuk mengantisipasi masuknya virus Influenza Like Illness (ILI) melakukan pengawasan ketat terhadap penumpang kapal dari Malaysia yang masuk melalui pelabuhan Tunon Taka Nunukan dan memasang thermo scanner guna mendeteksi suhu tubuh diatas 38,5 derajat.

“Sejauh ini belum ditemukan adanya suspect ILI dibawa penumpang kapal luar negeri, tapi kita sudah meningkatkan kewaspadaan,” kata kepala KKP Nunukan dr H. Baharullah, pada Niaga Asia, Minggu (21/4/2024).

Pemasangan alat ukur suhu badan tersebut merujuk pada surat edaran Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Nomor : HK.02.02/C/4294/2023 tentang kewaspadaan dini terhadap virus influenza dan SARS COV-2 melalui pelaksanaan surveilans sentinel ILI.

“Ada 14 lokasi KKP di Indonesia, yang menjadi pintu keluar masuk resmi warga asing. Lokasi-lokasi tersebut diharuskan melakukan pengawasan melekat,” sebutnya.

Baharullah menerangkan, surat edaran kewaspadaan dini terhadap virus ILI diterima KKP Nunukan bulan Maret 2024, yang kemudian ditindaklanjuti dengan rapat bersama Kementerian terkait membahas penerapan mekanisme pengawasan dan sistem pelaporan.

Virus ILI menjadi perhatian organisasi kesehatan dunia WHO, karena penyebarannya yang sangat cepat dan berpotensi terhadap keberlangsungan ekonomi sebuah negara, namun dampak virus ini tidak separah Covid-19.

“ILI memiliki sifat penyebaran yang cukup cepat dengan gejala mirip influenza biasa. Penderita ILI ditandai oleh bersin, batuk batuk, dan demam tinggi mencapai 38,5 derajat dalam 10 hari terakhir,” ucapnya.

Meski tidak memiliki tingkat kematian tinggi, penyebaran virus ILI tetap diwaspadai karena dapat menurunkan kesehatan tubuh hingga memaksa seseorang untuk menurunkan bahkan meninggalkan aktivitas kerjanya sementara waktu.

Menurunnya aktivitas kerja secara tidak langsung berpengaruh pada perputaran ekonomi akibat berkurangnya penghasilan seseorang, hal-hal inilah menjadi perhatian serius pemerintah Indonesia dan organisasi WHO.

“Barometer suspect ILI memiliki suhu badan diatas 38,5 derajat. Tindakan yang perlu diambil tim kesehatan adalah melakukan wawancara dan pengawasan ketat kesehatan pasien,” bebernya.

Tindakan lain yang perlu diambil tim kesehatan terhadap suspek ILI adalah meminta pasien mengisi form kuesioner terkait penjelasan riwayat perjalanan, kondisi tubuh yang dirasakan dan pengambilan sampel swab untuk memastikan jenis virus.

Hasil sampel swab selanjutnya dikirim ke laboratorium untuk diperiksa dan dilaporkan ke Kementerian Kesehatan. Kemudian, hasil laboratorium dikirim lagi ke WHO untuk pemetaan  antisipasi penyebaran wabah meluas.

“Sistem kerjanya hampir serupa dengan penanganan virus Covid-19 mulai langkah awal hingga penanganan pasien,” tutupnya.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan

Tag: