BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA — Antusiasme para pelaku usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kota Balikpapan dalam program sertifikasi halal cukup tinggi. Bahkan pelaku UMKM di ‘Kota Beriman’ juga mendapatkan pendanpingan pengurusan hak kekayaan intelektual (HKI).

Pada tahun 2024 ini terhitung sejak Januari hingga Mei, sudah terbit 193 sertifikat halal bagi pelaku UMKM, yang didominasi oleh pelaku UMKM olahan pangan.

“Yang mengurus sertifikat halal ini rata-rata kuliner pangan. Program ini terus berjalan setiap ada pemintaan kelompok UMKM. Kami fasilitasi langsung di tempat karena pelayanannya online,” kata Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian (DKUMKMP) Kota Balikpapan, Herussandy, Rabu 15 Mei 2024.

Herussandy bilang dalam pengurusan sertifikat halal, para pelaku usaha harus mengunggah data, baik yang berhubungan material, bukti pembelian, hingga kandungan di dalamnya, kesemuanya harus disampaikan secara detil.

“Kemudian antri dalam proses verifikasinya. Ini gratis untuk yang UMKM, karena masih ada program sehati satu juta serifikat se-Balikpapan,” ujar Herusaandy.

Pada tahun 2023 lalu, lanjut Herussandy, ada 1.316 sertifikat halal yang diterbitkan di Kota Balikpapan. Jumlah tersebut diklaim tertinggi di Provinsi Kalimantan Timur.

“Pelayanan sertifikat halal terus dibuka, kami juga bekerja sama dengan Universitas Mulawarman. Kami juga melakukan sosialisasi dan pendampingan ketika para pelaku UMKM melakukan permohonan,” sebut Herussandy.

Tidak hanya itu, Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian Kota Balikpapan juga memberikan pendampingan dalam pengurusan HKI.

“Sehingga para pelaku UMKM mempunyai perlindungan terhadap kekayaan intelektual produk. Mungkin bisa dari segi merek, hak paten, hak cipta serta desain industri,” demikian Herussandy.

Penulis : Heri | Editor: Saud Rosadi

Tag: BalikpapanPemkot BalikpapanSertifikasi HalalUMKM