SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Belum genap sepekan sejak diresmikan, Senin 9 September 2024 lalu, pagar pembatas area teras dengan badan Jalan Gajah Mada, terpaksa dibongkar.
Sebelumnya, pagar itu goyang karena ulah pengunjung menjadikannya tempat bersandar hingga menjadikannya sebagai tempat duduk. Dibongkarnya pagar itu kemudian viral di media sosial.
Wali Kota Samarinda Andi Harun merespons. Pembongkaran pagar bukan tanpa alasan, melainkan untuk perbaikan dan peningkatan kualitas fasilitas publik yang menjadi kebanggaan warga Kota Tepian.
“Sebelumnya sempat viral di media sosial ada yang menduduki pagar ini sehingga pagar ini sudah tidak kokoh lagi, karena itu kita buka sementara,” kata Andi Harun, Kamis 12 September 2024.
Andi bilang perbaikan pagar ini dilakukan dengan pembongkaran dan menambah kedalaman pondasi pagar sekitar 10 cm. Upaya ini diharapkan dapat memperkokoh pagar Teras Samarinda ke depannya.
“Dalam waktu dekat kita akan pasang kembali pagar ini,” ujar Andi Harun.
Setelah pagar pembatas Teras Samarinda ini diperbaiki dan dipasang kembali, Andi meminta kepada masyarakat untuk tidak mengulangi lagi perbuatan yang merusak fasilitas publik.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk tidak membuang bekas puntung rokok sembarangan, sehingga mengganggu keindahan dan kebersihan Teras Samarinda.
Masih disampaikan Andi, masyarakat juga diminta untuk memarkirkan kendaraannya di tempat parkir yang telah disediakan, sekitar kawasan pohon beringin-eks SPBU Teluk Lerong, seberang kantor Bank Tabungan Negara (BTN) Samarinda.
“Kita coba budayakan antri dan jalan kaki. Sebenarnya pelan-pelan kita ingin kesadarannya muncul tidak menduduki pagar, dan biasakan membuang puntung rokok di tempat sampah,” tegas Andi Harun.
Menurut Andi, upaya tersebut bertujuan untuk membentuk karakteristik masyarakat Samarinda, dan mewujudkan tagline Samarinda sebagai kota peradaban.
“Sebenarnya tidak muluk-muluk kita ingin masyarakat Samarinda bisa membuang sampah pada tempatnya,” ucapnya.
“Karena sungai Mahakam dan sungai karang mumus kita ini, merupakan sumber air bersih bagi masyarakat Samarinda. Masak sumber air bersih kita tega membuang sampah di sungai?” lanjutnya.
Oleh karena itu, Andi mengajak masyarakat Samarinda untuk bersama-sama menjaga fasilitas publik yang ada.
“Kita mulai dari diri sendiri untuk mau menjaga fasilitas kita, agar RTH (ruang terbuka hijau) teras Samarinda dan fasilitas lainnya awet,” demikian Andi Harun.
Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi
Tag: Teras Samarinda