SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Samarinda berencana menyediakan Perpustakaan digital di Pojok Baca L’Samda bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP), dengan tujuan untuk meningkatkan minat baca WBP.
Pernyataan itu disampaikan Kepala Lapas Kelas IIA Samarinda, Hudi Ismono, seperti didampaikan Kepala Seksi Bimbingan Anak Didik (Binadik), Pariadi.
“Sehingga nantinya warga binaan mengerti tentang teknologi. Seperti Perpustakaan wilayah itu kan ada yang digital. Nah kita akan mengarah ke sana,” kata Pariadi.
Meski nantinya menerapkan Perpustakaan berbasis digital, Lapas Samarinda juga akan tetap menyaring bahan bacaan apa saja yang diperkenankan bagi WBP.
Filter itu diterapkan bukan tanpa alasan. Sebab, lanjut Pariadi, bahan bacaan yang mengandung unsur radikalisme, terorisme, dan hal-hal lainnya yang berbahaya, tentu tidak diperbolehkan bagi WBP. Selain itu, keberadaan Perpustakaan berperan penting dalam proses narapidana menuju pribadi lebih baik.
“Kita pasti akan batasi agar tetap terkendali. Akan ada sistem khusus yang digunakan untuk Perpustakan digital nantinya,” ujar Pariadi.
Berkaitan Perpustakaan Digital itu, Lapas akan melakukan koordinasi lebih lanjut bersama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kalimantan Timur.
“Kita akan mengundang perpustakaan wilayah untuk koordinasi hal tersebut, bersama dengan Kalapas untuk membicarakan hal tersebut,” terang Pariadi.
Fasilitas membaca yang digencarkan di Lapas Kelas II A Samarinda saat ini yakni Pojok Baca L’Samda, mendapatkan antusias yang baik dari WBP. Di mana kunjungan terus meningkat setiap harinya.
“Minat bacanya meningkat, sarana bukunya pun juga Alhamdulillah memadai,” ucap Pariadi.
Kendati demikian, Lapas Kelas II A Samarinda akan terus berupaya dalam meningkatkan sarana dan prasarana, berikut fasilitas di Perpustakaan.
“Kita akan upayakan agar pembaca, khususnya WBP lebih nyaman lagi dengan fasilitas ini,” demikian Pariadi.
Penulis : Annisa Dwi Putri | Editor : Saud Rosadi | Advertorial
Tag: Lapas SamarindaPerpustakaanSamarinda