PADANG.NIAGA.ASIA – Banjir yang melanda Kota Padang telah surut. Warga bersama tim gabungan melakukan pembersihan lingkungan dan rumah, dibantu dengan semprotan air dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang.
Total warga terdampak banjir Kota Padang mencapai 10.150 KK atau 35.299 jiwa. Sebanyak 3.734 warga yang mengungsi saat kejadian kini telah kembali ke rumah masing-masing. Berdasarkan hasil kaji cepat tercatat sebanyak 10.150 unit rumah terdampak, dua unit rumah hanyut, tiga titik ruas jalan terdampak dan satu unit Mushalla terdampak akibat banjir.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang, Hendri Zulviton mengatakan, banjir telah surut sejak Sabtu (9/3).
“Karena ini sifatnya banjir bandang, jadi cepat surut, kemarin air sudah surut”, terang Hendri melalui sambungan telepon pada Minggu (10/3) pagi.
Sebelumnya dilaporkan banjir bandang menerjang wilayah Kota Padang pada Kamis dan Jumat (7-8 Maret) akibat hujan berintensitas tinggi di bagian hulu sebabkan meluapnya air di beberapa sungai ke jalan dan pemukiman warga.
“Kemarin sore para pengungsi sudah kembali ke rumah”, ujar Hendri.
Meskipun banjir sudah surut dan warga telah kembali ke rumah namun kebutuhan permakanan dan selimut masih menjadi kebutuhan mendesak bagi warga saat ini.
Waspadai Potensi Ancaman Bencana Lain
Selain banjir bandang yang menerjang 31 lokasi di delapan kecamatan wilayah Kota Padang, pada 7-9 Maret 2024 BPBD Kota Padang juga mencatat kejadian longsor di enam lokasi, pohon tumbang akibat angin kencang sebanyak 19 kejadian, dan satu kejadian abrasi pantai.
Abrasi pantai terjadi di Kelurahan Pasie Nan Tigo, Kecamatan Lubuk Begalung. Abrasi pantai meruntuhkan 100 pohon pinus pantai hingga mengakibatkan dua rumah beresiko runtuh. Berdasarkan penggukuran, abrasi pantai telah memanjang satu kilometer dari RT02 menuju RT03 RW07 Pasia Jambak Muaro Anai.
BPBD Kota Padang mengimbau warga untuk selalu wasapada akan potensi bencana mengingat letak geografis Kota Padang berada di kawasan rawan bencana salah satunya juga gempa bumi. Dalam rangka upaya mengurangi risiko bencana, BPBD Kota Padang melaksanakan beberapa program mitigasi bencana bersama warga.
“Setiap bulan BPBD Kota Padang menggelar latihan kebencanaan. Warga sudah paham kalau langganan banjir, tanah longsor, angin kencang, kami juga ada sosialisasi gempa. Tapi yang namanya warga ya masih sering panik”, kata Hendri.
Selain persiapan mitigasi bencana kepada masyarakat, BPBD Kota Padang juga mempersiapkan perlengkapan dan peralatan penanggulangan bencana.
“Berdasarkan pengalaman pada kejadian banjir kemarin, kami membutuhkan tambahan perahu karet untuk evakuasi dan mesin pompa,” pungkas Hendri.
Sumber: Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB | Editor: Intoniswan
Tag: Banjir