Bank Indonesia Kaltara Bangun Tugu Rupiah Berdaulat di Sebatik

Wakil Bupati Nunukan H. Hanafiah di tugu Rupiah Berdaulat  yang dibangun Bank Indonesia Kalimantan Utara di perbatasan Indonesia-Malaysia, tepatnya di Desa Aji Kuning, pulau Sebatik,  (Foto Istimewa/Niaga.Asia)

 NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Wakil Bupati Nunukan H. Hanafiah menghadiri peresmian tugu Rupiah Berdaulat. Tugu ini dibangun Perwakilan Bank Indonesia (BI)  Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), di perbatasan Indonesia-Malaysia, tepatnya di Desa Aji Kuning, Kecamatan Sebatik Tengah, Kabupaten Nunukan.

Hanafiah dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada BI Kaltara dan TNI AL serta semua pihak yang terlibat dalam usahanya memastikan peredaran uang rupiah di seluruh wilayah perbatasan Nunukan

Ia menjelaskan, Kabupaten Nunukan memiliki karakteristik geografis yang sangat unik karena berbatasan langsung dengan wilayah negara Malaysia, baik daratan, laut maupun sungai-sungai.

“Sebatik bagian dari Kabupaten Nunukan yang berbatasan langsung ke wilayah Malaysia,” kata Hanafiah, Minggu (25/02/2024).

Menurut Hanafiah, dibangunnya tugu Rupiah Berdaulat menandakan bahwa setiap masyarakat Indonesia memiliki hak yang sama mendapatkan rupiah, termasuk di wilayah- wilayah pelosok perbatasan yang sulit diakses transportasi dan jaringan.

“Inilah wujud kecintaan pemerintah dan perbankan terhadap masyarakat khususnya di Sebatik, peredaran uang ringgit Malaysia jangan sampai mengalahkan rupiah,” bebernya.

Peredaran mata uang asing di tiap daerah perbatasan bukanlah baru, begitu pula yang terjadi di pulau Sebatik, sebagian transaksi perdagangan tradisional di pasar dan toko masih menggunakan uang ringgit Malaysia

“Masyarakat Sebatik secara perlahan mulai mencintai, bangga, dan pemahaman terhadap mata penggunaan uang rupiah di negara sendiri,” bebernya.

Tugu Rupiah Berdaulat di Sebatik dilambangkan dengan gajah kerdil hewan endemik yang hidup di daratan Kecamatan Sebuku. Gajah kerdil menjadi salah satu hewan dilindungi karena populasinya semakin terbatas.

“Satukan tekad dan langkah kita mewujudkan rupiah berdaulat Indonesia, rupiah kuat perbatasan Sebatik,” tuturnya.

Terpisah, Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Nunukan dan masyarakat Sebatik, karena memberikan sambutan sangat baik dalam pembangunan tugu Rupiah Berdaulat.

“Pembangunan tugu rupiah berdaulat di Sebatik didasari misi negara dan BI untuk memastikan ketersedian rupiah di seluruh wilayah NKRI,” jelasnya.

Selain mata uang Indonesia, rupiah juga merupakan simbol dari kedaulatan negara, oleh karena itu, pemerintah harus memastikan rupiah hadir di seluruh wilayah perbatasan termasuk pulau Sebatik tugu Rupiah Berdaulat itu, untuk mengingatkan kepada masyarakat perbatasan khususnya yang berada di wilayah Sebatik untuk menggunakan rupiah dalam setiap transaksinya.

“Pembangunan tugu rupiah Sebatik adalah yang pertama di Indonesia. Kita harapkan masyarakat Sebatik menggunakan rupiah di setiap transaksinya,” tutup Doni.

Penulis: Budi Anshori : Editor: Intoniswan

Tag: