Bank Indonesia: Surplus Neraca Perdagangan Positif untuk Menopang Ketahanan Perekonomian

Kantor Bank Indonesia

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Bank Indonesia memandang surplus neraca perdagangan ini positif untuk menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut.

Demikian Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso, dalam rislisnya, Senin (16/12/2024).

“Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas lain guna meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan,” ujarnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan Indonesia pada November 2024 mencapai 4,42 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan surplus pada Oktober 2024 sebesar 2,48 miliar dolar AS.

“Surplus neraca perdagangan yang lebih tinggi terutama bersumber dari peningkatan surplus neraca perdagangan nonmigas,” kata BPS.

Neraca perdagangan nonmigas November 2024 mencatat surplus sebesar 5,67 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan capaian bulan sebelumnya sebesar 4,80 miliar dolar AS.

Perkembangan tersebut sejalan dengan kuatnya ekspor nonmigas yang mencapai 22,69 miliar dolar AS. Kinerja positif ekspor nonmigas tersebut didukung oleh ekspor komoditas berbasis sumber daya alam seperti nikel dan barang daripadanya, maupun ekspor produk manufaktur seperti besi dan baja serta mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya.

“Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan India tetap menjadi kontributor utama ekspor Indonesia. Defisit neraca perdagangan migas tercatat menurun menjadi sebesar 1,25 miliar dolar AS pada November 2024 sejalan dengan penurunan impor migas yang lebih besar dibandingkan dengan penurunan ekspor migas,” ungkap BPS.

Sumber: Departemen Komunikasi Bank Indonesia | Editor: Intoniswan 

Tag: