PASER.NIAGA.ASIA – Bank Sampah Binaan Fisik (Binsik) Kabupaten Paser binaan Kodim 0904/PSR memproduksi sejumlah barang bernilai ekonomi dan berkualitas dari barang bekas.
Pengelola Bank Sampah Binsik Paser binaan Kodim 0904/PSR, Achmad Zidan mengatakan, saat ini pihaknya sudah membuat produk kreatif dari barang bekas, seperti arang briket, arang tempurung kelapa, asap cair, paving blok plastik, dan softcase handphone (hp).
Produk kreatif yang bernilai ekonomi ini membuat Komandan Korem (Danrem) 091/ASN Brigadir Jenderal TNI Yudhi Prasetiyo SIP terkesan dan meminta produk ini bisa dikembangkan.
“Kami mendapatkan apresiasi dari Danrem 091/ASN. Atas produk kreatif yang kami ciptakan. Danrem juga meminta agar produk ini bisa dikembangkan dan bisa diproduksi secara massal,” kata Achmad Zidan, Senin (17/7/2023).
Dijelaskan pula, usaha menciptakan produk kreatif ini, awalnya membutuhkan waktu yang cukup lama. Secara bertahap dan berkali-kali melakukan percobaan, penelitian, sehingga bisa menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.
Hasil akhirnya, dapat juga menghasilkan produk yang memiliki kualitas baik dan mampu bersaing dengan produk pabrikan lainnya. Dengan begitu tentu pihaknya sudah siap memproduksi secara besar-besaran. Hanya saja masih terkendala alat produksi yang terbatas.
“Produk kami berkualitas baik. Makanya sudah banyak dari luar daerah yang pesan produk kami dalam jumlah banyak. Namun, belum bisa terpenuhi karena alat produksi yang terbatas,” kata Achmad Zidan.
Sekadar informasi, produk asap cair memiliki harga Rp. 50.000 per liter, sebab satu liter asap cair menghabiskan 100 kg batok kelapa. Kemudian arang briket (Paser briket) seharga Rp. 15.000 per kg.
Kemudian, produk softcase hp dibandrol Rp. 70.000 dan sudah dipasarkan ke luar daerah. Yakni, Yogyakarta, Bandung, Sidoarjo, Surabaya, dan Tangerang. Sementara, arang tempurung kelapa seharga Rp. 5.000 per bungkus dan sudah terjual 8 ton ke Surabaya. Serta paving blok dengan harga Rp. 3.500 per pcs yang belum pernah terjual.
Tak Dapat Respon dari Pemkab
Achmad Zidan berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser bisa berkolaborasi untuk meningkatkan produksi dan penjualan. Supaya produk-produk ini bisa diproduksi secara massal dan bisa dipasarkan ke luar daerah.
Namun, Instansi Pemkab Paser hingga saat ini tak kunjung memberikan respon yang baik terhadap Bank Sampah Binsik Paser.
“Kami sudah menghadap Kadis instansi terkait untuk meminta kerjasama. Tapi sampai saat ini belum ada tanggapan,” urainya.
Menurutnya, Pemkab Paser harus memberikan support kepada lembaga atau individu yang sudah mengharumkan nama baik Kabupaten Paser di tingkat provinsi maupun nasional.
“Sudah seharusnya, pemerintah membantu lembaga atau individu yang membuat kemajuan dan inovasi serta berhasil mengharumkan nama baik Kabupaten Paser,” ungkapnya.
Penulis: Kontributor Niaga.Asia, Luthfi | Editor: Intoniswan
Tag: Daur Ulang Sampah