Bappeda Samarinda Optimis Akhir Tahun 2024 Kemiskinan Ekstrem Nol Persen

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Samarinda, Ananta Fathurrozi. (Foto Yuliana Ashari/niaga.asia)

SAMARINDA,NIAGA.ASIA – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Samarinda, H Ananta Fathurrozi, S.Sos, M.Si, optimis akhir tahun 2024 kemiskinan ekstrem nol persen.

Hal ini disampaikannya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Wali Kota Samarinda Tahun 2023 di DPRD Kota Samarinda, Rabu (24/4/2024).

“Saya yakin dengan kerja keras dan sinergi semua pihak, target zero persen kemiskinan ekstrem pada tahun 2024 dapat tercapai,” ujar Anata Faturrozi.

Berdasarkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2022 Tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Program Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem, kemiskinan ekstrem adalah kondisi ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar yaitu kebutuhan makanan, air minum bersih, sanitasi layak, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan, dan akses informasi yang tidak hanya terbatas pada pendapatan, tetapi juga akses pada layanan sosial.

Berdasarkan Bank Dunia, penduduk miskin ekstrem adalah penduduk yang memiliki kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidup seharihari tidak lebih dari USD 1,9 PPP (Purchasing Power Parity), atau setara dengan Rp10.739/orang/hari atau Rp322.170/orang/bulan.

Menurut Ananta, penurunan angka kemiskinan ekstrem cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Menurut data BPS, angka kemiskinan ekstrem di Samarinda pada tahun 2021 sebesar 2.59%, tahun 2022 sebesar 0.93% dan tahun 2023  sebesar 0.02%.

Pemerintah telah meluncurkan berbagai program untuk membantu masyarakat miskin, seperti bedah rumah program keluarga harapan (PKH), program sembako murah, dan program pelatihan keterampilan.

“Adapun Pemerintah Kota Samarinda bekerjasama dengan berbagai pihak, seperti sektor swasta dan organisasi masyarakat sipil untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem,” ujarnya.

Ananta mengakui bahwa, masih ada beberapa tantangan yang harus dihadapi untuk mencapai target kemiskinan ekstrem nol persen, yakni sebagian kecil masyarakat masih hingga kini masih terdampak pandemi COVID-19, misalnya kehilangan pekerjaan.

“Kami akan terus berupaya untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem di Samarinda,” pungkasnya.

Penulis: Yuliana Ashari I Editor: Intoniswan | ADV DPRD Samarinda

Tag: