Bappeti Perkuat Ekosistem Aset Kripto

Foto : Freepik.

JAKARTA.NIAGA.ASIA -Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menerbitkan Surat     Edaran(SE)     Nomor     64/BAPPEBTI/SE/04/2024     tentang Penegasan     Implementasi Penyelenggaraan  Perdagangan  Pasar  Fisik  Aset  Kripto  (crypto  asset)  di  Bursa  Berjangka.

SE  yang diterbitka 05 April 2024 tersebut  merupakan  kejelasan  atas  proses  pembentukan  ekosistem  perdagangan  pasar fisik aset kripto yang diharapkan lebih kompetitif dan terpercaya.

“Terbitnya SE ini adalah salah satu upaya Bappebti dalam mewujudkan ekosistem aset kripto yang lebih  matang  dalam  mendorong  pertumbuhan  perdagangan  pasar  fisik  aset  kripto  yang  teratur, wajar,  dan  transparan.  Perkembangan  perdagangan  aset  kripto  yang  sangat  cepat  dan  dinamis menuntut  sebuah  ekosistem  yang  lebih  kuat  dan  mampu  memenuhi  kebutuhan  pasar  saat  ini,” terang Plt. Kepala Bappebti Kasan dilaman kemendag.

Selain  itu, SE  tersebut juga  memberikan  penegasan  kepada  pelaku  usaha  di  bidang  perdagangan pasar   fisik   aset   kripto   yang   telah   memperoleh   perizinan   dari   Bappebti   sebagai   bentuk implementasi  Peraturan  Bappebti  Nomor  13  Tahun  2022  tentang  Perubahan  atas  Peraturan Bappebti  Nomor  8  Tahun  2021  tentang  Pedoman  Penyelenggaraan  Perdagangan  Pasar  Fisik  Aset Kripto di Bursa Berjangka.

Kasan  mengungkapkan,  setelah  melalui  berbagai  pertimbangan,  Bappebti  memutuskan  untuk menyetujui  pengakhiran  kerja  sama  PT  Bursa  Komoditi  Nusantara  dengan  PT  Kliring  Berjangka Indonesia.

“Hal  ini  diharapkan  dapat  menciptakan  ekosistem  yang  lebih  inklusif  dan  terintegrasi. Sebab, ini menjadi salah satu tolok ukur berkembangnya perdagangan aset kripto yang lebih baik,” ungkapnya.

Ilustrasi: Enegix, tambang kripto milik Ekibastuz, sekarang adalah tambang terbesar kedua di dunia.

Kepala    Biro    Peraturan    Perundang-undangan    dan    Penindakan,    Aldison    menjelaskan,    SE 64/BAPPEBTI/SE/04/2024   lahir   sebagai   penegasan   kepada   pelaku   usaha   aset   kripto   terkait ekosistem yang ada saat ini.

Bappebti  sebagai  badan  pengawas  yang  mempunyaitugas  pokok  dan  fungsi  dalam  pembinaan, pengembangan,   pengaturan,   dan   pengawasan   kegiatan   perdagangan   berjangka   komoditi, termasuk  aset  kripto,  memiliki  tanggung  jawab  dalam  mewujudkan  perdagangan  berjangka  yang sehat  dan  transparan.

“SE  ini  menjawab  kebutuhan  pelaku  usaha  yang  telah  berizin  dari  Bappebti terkait  implementasi  Perba  Nomor  13  Tahun  2022  tentang  Perubahan  atas  Peraturan  Bappebti Nomor  8  Tahun  2021  tentang  Pedoman  Penyelenggaraan  Perdagangan  Pasar  Fisik  Aset  Kripto (crypto asset) di Bursa Berjangka,” jelas Aldison.

Dengan  diterbitkannya  SE  ini,  ekosistem  aset  kripto  di  Indonesia  saat  ini  terdiri  dari  PT  Bursa Komoditi  Nusantara  sebagai  bursa  berjangka  aset  kripto,  PT  Kliring  Komoditi  Indonesia  sebagai lembaga  kliring  berjangka  untuk  penjaminan  dan  penyelesaian  perdagangan  aset  kripto,  serta  PT Tennet Depository Indonesia dan PT Kustodian Koin Indonesia yang merupakan Pengelola Tempat Penyimpanan Aset Kripto.

“Kami berharap penyelenggaraan pasar fisik aset kripto di Indonesia menjadi salah satu sarana perdagangan  komoditas  yang  andal,  transparan,  dan  memberikan  perlindungan  optimal  bagi masyarakat yang menjadi pelanggan aset kripto,” imbuh Aldison.

Sekretaris Bappebti Olvy Andrianita menjelaskan, perubahan ekosistem aset kripto saat ini adalah bagian  dari  dinamika  industri.  Bappebti  akan  terus  berupaya  menyelenggarakan  tata  kelola  yang baik, memberikan perlindungan bagi masyarakat, serta memberikan kepastian hukum bagi pelaku usaha.

“Saat ini kita berada pada tahun transisi peralihan kewenangan pengaturan dan pengawasan aset kripto  dari  Bappebti  ke  Otoritas  Jasa  Keuangan  (OJK).  Bappebti  berprinsip  bahwa  peralihan kewenangan  tersebut  harus  berjalan  dengan  baik  seiring  terwujudnya  ekosistem  yang  kuat  dan utuh,” tegas Olvy.

Olvy  menambahkan,untuk  mendukung  berjalannya  ekosistem  aset  kripto,  semua  Calon  Pedagang Fisik  Aset  Kripto  (CPFAK)  harus  segera  memproses  penyampaian  surat  permohonan  persetujuan sebagai   Pedagang   Fisik   Aset   Kripto   (PFAK)   kepada   Bappebti   sesuai   ketentuan   peraturan perundang-undangan di bidang pasar fisik aset kripto.

“Para CPFAK harap memperhatikan batas waktu pemenuhan persyaratan untuk menjadi PFAK dan segera   memenuhi   seluruh   persyaratan   persetujuan.   Seluruh   kelembagaan   dalam   ekosistem perdagangan  aset  kripto  yang  telah  memperoleh  perizinan  dari  Bappebti  juga  harus  segera melakukan  tugas  dan  fungsinya  agar  industri  aset  kripto  di  Indonesia  terus  tumbuh  dengan  baik seiring dengan prediksi adanya momentum halving bitcoin pada tahun ini,” tutup Olvy.

Sumber: Siaran Pers Kementerian Perdagangan | Editor: Intoniswan

Tag: