Bappeti Perkuat Prinsip Syariah di Bursa Berjangka

Plt Kepala Bappeti, Kasan. (Foto Antara)

JAKARTA.NIAGA.ASIA Badan   Pengawas   Perdagangan   Berjangka   Komoditi   (Bappebti) menerbitkan  Peraturan  Bappebti  (Perba)  Nomor  5  Tahun  2024  tentang  Penyelenggaraan  Pasar Fisik  Komoditi  Berdasarkan  Prinsip  Syariah  di  Bursa  Berjangka.

Perba  ini bertujuan memperkuat likuiditas transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi dan menjadikan Bursa Berjangka   sebagai   sarana   pembentukan   harga   dan   penyerahan   fisik,   terutama   pasar   fisik terorganisirdengan prinsip syariah.

“Pasar fisik komoditas syariah di Bursa Berjangka yang selanjutnya disebut Pasar Fisik Syariah adalah pasar fisik terorganisir yang dilaksanakan menggunakan sarana elektronik yang difasilitasi Bursa Berjangka atau yang dimiliki Pedagang Fisik Komoditi berdasarkan prinsip syariah,” jelas Plt. Kepala Bappebti, Kasan, Kamis (28/3/2024).

Kasan menambahkan, dengan adanya Perba ini, penyelenggaraan pasar fisik syariah menjadi lebih mudah  dan  transparan  sesuai  dengan  prinsip  syariah.  Selain  itu,  yang  menjadi  fokus  dalam pelaksanaan  setiap  perdagangan  pasar  fisik  syariah  adalah  kewajiban  Bursa  Berjangka  untuk memiliki legitimasi dari dewan syariah nasional Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan dan Penindakan Aldison menegaskan, Perba tersebut merupakan   amanat   Pasal   15   Undang-Undang   Nomor   32   Tahun   1997   tentang   Perdagangan Berjangka  Komoditi  sebagaimana  telah  diubah  dengan  Undang-Undang  Nomor  10  Tahun  2011.

“Penyusunan   Perba   Nomor   5   Tahun   2024   telah   sesuai   hasil   uji   publik   dan   masukan   yang disampaikan  PT Bursa Berjangka Jakarta dan PT Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia. Selain itu, juga memerhatikan kaidah hukum penyusunan peraturan perundang-undangan,” terang Aldison.

Adapun substansi pengaturan dalam Rancangan Peraturan Bappebti dimaksud meliputi ketentuan umum,  komoditas  yang  diperdagangkan,  dan  kelembagaan  dalam  penyelenggaraan  Pasar  Fisik Syariah,  tata  cara  atau  mekanisme  perdagangan  Pasar  Fisik  Syariah,  pengawasan  Pasar  Fisik Syariah, ketentuan sanksi, serta ketentuan peralihan.

Sekretaris   Bappebti,   Olvy   Andrianita   menuturkan,   mayoritas   masyarakat   di   Indonesia   adalah muslim.  Sehingga,  Perba  Nomor  5  Tahun  2024  tentang  Penyelenggaraan  Pasar  Fisik  Komoditi Berdasarkan  Prinsip  Syariah  di  Bursa  Berjangka  ini  diharapkan dapat  meningkatkan  kepercayaan masyarakat dalam bertransaksi di pasar fisik syariah di Bursa Berjangka.

“Komoditas  syariah  merupakan  perdagangan  komoditas  sesuai  dengan  prinsip  syariah  yang dilakukan  di  Bursa  Komoditi.  Komoditas  yang  diperdagangkan  harusmemiliki  jenis,  kualitas,  dan kuantitas yang jelas, serta diperbolehkan sesuai peraturan perundang-undangan,” ujar Olvy.

Perba  Nomor  5  Tahun  2024  Tentang  Penyelenggaraan  Pasar  Fisik  Komoditi  Berdasarkan  Prinsip Syariah Di Bursa Berjangka dapat diunduh di tautan berikut: https://bappebti.go.id/pbk/sk_kep_kepala_bappebti/detail/14019

Sumber: Siaran Pers Kementerian Perdagangan | Editor: Intoniswan

Tag: