Barokah Jaya Hidroponik, Haji Umar: Ini Bermula dari Hobi

Haji Umar memperlihatkan sayuran hidroponik hasil pertanian lahan sempit. (Foto Yuliana Ashari/Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pasangan suami-istri pensiunan guru H. Umar ( Kepala SMPN 24) dan Hj. Hariani (Guru SMPN 9) Samarinda menemukan peluang bisnis baru yang menjanjikan di bidang hidroponik.

Berawal dari hobi memelihara anggrek dan melihat peluang dari usaha adiknya yang membutuhkan selada untuk sosisnya, keduanya menanam selada hidroponik di halaman rumah dengan luas tanah 150m² dan 200m² di Jalan Pelita 2 Gang Barokah RT 05 No 17 Kelurahan Sambutan, Samarinda.

“Tanah itu kami beli tahun 1987 silam seharga Rp1 juta dengan cara mencicil,” kata Umar pada Niaga.Asia, hari ini, Minggu (16/6/2024).

Menurut Umar, dia dan istrinya memulai usaha tanaman hidroponik yang diberinama Barokah Jaya Hidroponik  sejak 3 tahun lalu, masa-masa Covid-19.

“Hasilnya memuaskan, menghasilkan selada dan sawi sendok hidroponik  masing-masing 20 kilogram setiap dua minggu, dijual ke Bontang dan Samarinda,” ungkap pensiunan guru ini. Harga jual selada adalah Rp35.000 per kilogram dan sawi sendok Rp20.000 per kilogram.

Kisah awal mula Barokah Jaya Hidroponik ini, lanjut Umar, hanya untuk konsumsi pribadi. Namun, melihat potensi pasar yang cukup besar, akhirnya memutuskan untuk mengembangkannya untuk dijual ke pasar.

“Awalnya kita memang tertarik dengan selada. Kami belajar dari adik dan buka-buka pentunjuk  yang dicari melalui Mbah Google,” ceritanya.

Usaha pertanian selada dan sawi secara hidroponik milik Haji Umar dan istrinya, Hj Hariani di Jalan Pelita 2 Sambutan. (Foto Yuliana Ashari/Niaga.Asia)

Kunci suksesnya, lanjut Umar,  dari hobi, kesabaran, dan sehat jasmani.  Usaha hidroponik ini  cukup menjanjikan.  Selain itu,  selalu belajar dan berinovasi untuk meningkatkan kualitas tanaman.

“Kami selalu belajar dan berinovasi untuk meningkatkan kualitas produk kami. Kami juga selalu mengikuti perkembangan teknologi terbaru dalam hidroponik,”  sela Hj. Hariani saat memberikan penjelasan proses penyemaian selada.

Keduanya berpesan kepada masyarakat, untuk berani memulai usaha, terutama di bidang hidroponik.

“Hidroponik ini bisa menjadi usaha yang menjanjikan dan dapat dilakukan di rumah. Yang terpenting  jadikan hobi baru dan sabar,”pungkas Umar.

Hariani juga tidak pelit berbagi ilmu. Ia siap memandu warga yang ingin memulai usaha sayur-sayuran hidropik.

“Silakan berkunjung ke tempat kami,” katanya.

Barokah Jaya Hidroponik juga menjual bibit sawi dan selada. (Foto Yuliana Ashari/Niaga.Asia)

Ia memberi tips menanam selada secara hidroponik. Pilih bibit selada yang berkualitas.

Gunakan media tanam yang tepat, seperti rockwool atau cocopeat. Pastikan tanaman mendapatkan cukup cahaya matahari. Atur nutrisi tanaman dengan tepat. Panen selada saat sudah mencapai ukuran yang optimal.

Secara teknis, Umar menjelaskan, penyemaian bibit dilakukan menunggu dua hari sebelum dimasukkan ke frame hidroponik. Sedangkan harga bibit untuk persemaian hidroponik ukuran 150m2 Rp300.000 dan harga selada yang dipacking harga Rp10.000,-

Penulis: Yuliana Ashari I Editor: Intoniswan

Tag: