BCSMF 2023 Bahas Demokrasi Berkelanjutan

Staf Ahli Bidang Manajemen Kementerian Luar Negeri RI Acep Somantri bersama peserta pertemuan BCSMF 2023. (Foto Kemlu RI)

BALI.NIAGA.ASIA – Pertemuan ke-enam dari Bali Civil Society and Media Forum (BCSMF) 2023 diselenggarakan di Bali, Indonesia (28-29/11). Forum yang melibatkan perwakilan pemerintah, organisasi masyarakat, media, dan akademisi dari negara-negara Asia Pasifik mengangkat tema “Can Election Rejuvenate Democracy?”. Kegiatan ini diadakan dalam format panel dan workshop untuk mendorong dialog yang lebih bermanfaat dan konstruktif.

Staf Ahli Bidang Manajemen Kementerian Luar Negeri RI Acep Somantri secara resmi membuka BCSMF 2023.

“Kita perlu memastikan integritas pemilu dalam meningkatkan nilai demokrasi, membentuk demokrasi berkelanjutan, serta meningkatkan sinergi dalam implementasi aksi, bersama dengan organisasi masyarakat sipil (CSOs), media, dan negara”, tegasnya. ​

Sesi panel pertama membahas peran masyarakat sipil dan media dalam menciptakan demokrasi yang berkelanjutan. Hasyim Asy’ari, Ketua Komisi Pemilihan Umum Indonesia (KPU), menyoroti transisi demokrasi di Indonesia.

“Indonesia adalah negara demokratis terbesar ketiga dan penyelenggara pemilihan umum paling kompleks di dunia,” ujarnya.

Sementara, sesi workshop membahas tantangan dan peluang menjaga integritas pemilu dari disinformasi serta memperkuat keterlibatan perempuan dalam demokrasi melalui pemilihan umum. Hasil diskusi dibahas pada hari terakhir dengan kerangka multi-stakeholders untuk memperkaya rekomendasi yang telah disusun.

BCSMF 2023 menghasilkan beberapa rekomendasi, termasuk memperkuat kepemimpinan dan partisipasi politik perempuan, memanfaatkan platform media sosial untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya partisipasi perempuan dalam proses pembuatan kebijakan, dan melaksanakan program literasi media untuk kelompok rentan.

Program ini merupakan bagian dari Bali Democracy Forum (BDF), menjadi wadah untuk menciptakan aksi demokrasi progresif di kawasan Asia Pasifik melalui dialog dan saling berbagi pengalaman. Forum ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam memperjuangkan prinsip demokrasi dengan mengembangkan prakarsa internal dan memegang teguh nilai kemajemukan, keragaman, dan inklusivitas.

Kegiatan BCSMF ini terselenggara atas kerjasama antara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, the Westminster Foundation for Democracy (WFD), the Friedrich-Ebert-Stiftung (FES), Dewan Pers Indonesia, the Institute for Peace and Democracy (IPD), dan Asia Democracy Network.

Sumber: Kementerian Luar Negeri | Editor: Intoniswan

Tag: