
BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA — Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan terus berupaya mengendalikan banjir seiring dengan meningkatnya curah hujan.
Pada Minggu 9 Maret 2025 kemarin, Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, bersama jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menggelar diskusi strategis guna mempercepat langkah mitigasi banjir.
Menurut Rahmad, Pemkot akan melakukan pengecekan drainase di berbagai ruas jalan serta sistem saluran air di wilayah hulu permukiman. Pengecekan ini melibatkan OPD hingga tingkat RT, untuk memastikan aliran air tetap lancar.
Selain itu, pengerukan rutin pada bendali di beberapa titik strategis akan dilakukan, guna meningkatkan kapasitas tampungan air.
Rahmad menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Ia mengajak warga untuk lebih peduli terhadap pengelolaan sampah, agar tidak terjadi penyumbatan yang memperparah kondisi banjir.
“Penanganan banjir bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab kita bersama,” kata Rahmad.
Balikpapan memiliki delapan daerah aliran sungai (DAS) dengan total 88 titik rawan banjir. DAS Ampal menjadi kawasan yang paling sering mengalami luapan air saat hujan deras, dengan 32 titik banjir yang tersebar di sekitarnya.
Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Balikpapan, Rita, kota ini mengalami siklus banjir besar setiap 10 tahun, dengan kejadian besar terakhir pada 2022.
“Banjir tahun 2002 bahkan sempat merendam Pasar Sepinggan dan menyebabkan kerugian besar bagi para pedagang,” terang Rita.
Beberapa kawasan seperti Beller dan Gang Mufakat Kampung Damai telah memiliki strategi mitigasi sendiri, seperti membangun rumah panggung dan mempersiapkan jalur evakuasi.
“Secara umum, pengendalian banjir di Balikpapan berbasis DAS (Daerah Aliran Sungai), untuk memastikan efektivitas penanganan,” tambah Rita.
Data dari DPU menunjukkan adanya tren penurunan jumlah titik banjir dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2021, tercatat 79 titik banjir, kemudian turun menjadi 60 titik pada 2022, 57 titik pada 2023, dan hanya 38 titik pada 2024.
Meskipun demikian, Pemkot Balikpapan terus berupaya menekan dampak banjir melalui berbagai program mitigasi, termasuk peningkatan kapasitas drainase, pengerukan bendali, serta edukasi masyarakat dalam pengelolaan sampah.
Dengan cakupan kawasan banjir yang hanya 0,47 persen dari total wilayah Balikpapan, upaya pencegahan terus diperkuat agar dampak banjir dapat diminimalkan, dan kenyamanan warga tetap terjaga.
Penulis: Heri | Editor: Saud Rosadi
Tag: BalikpapanBanjirMitigasi BencanaPemkot BalikpapanRahmad Mas'ud