Belajar dari Pemilu, Bawaslu Samarinda Minimalisir Pelanggaran di Pilkada 2024

Ketua Bawaslu Samarinda Abdul Muin (niaga.asia/Annisa Dwi Putri)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Samarinda tengah melakukan berbagai upaya untuk mencegah kesalahan dan pelanggaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak November 2024 mendatang.

Ketua Bawaslu Samarinda Abdul Muin mengatakan Bawaslu fokus pada beberapa hal utama, seperti antisipasi politik uang (Money Politic), penyusunan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang akurat, dan persiapan teknis yang matang.

Langkah ini dilakukan karena beberapa permasalahan saat Pemilu beberapa waktu lalu telah membuat sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Samarinda harus melakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU), dikarenakan kurang telitinya para petugas Pemilu saat pendataan pemilih.

“Tapi di satu sisi kita menyampaikan bahwa money politik harus kita antisipasi bersama tidak hanya dengan Bawaslu saja,” kata Muin, Senin 25 Maret 2024.

Berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penyusunan Daftar Pemilih Dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum dan Sistem Informasi Data Pemilih, Daftar Pemilih Tetap (DPT) telah disusun berdasarkan data pemilih hasil sinkronisasi KPU dengan Dirjen Dukcapil Kemendagri.

Daftar Pemilih Sementara (DPS) diumumkan dan disosialisasikan kepada masyarakat untuk mendapatkan tanggapan dan masukan. Kemudian Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan (DPTHP) ditetapkan setelah KPU menindaklanjuti tanggapan dan masukan masyarakat terhadap DPS.

“Kita harapkan pelaksanaan Pilkada, apa yang menjadi persoalan di Pemilu kami akan evaluasi bersama, sehingga kemudian kita bisa meminimalisir potensi yang menjadi persoalan ke depannya,” jelas Muin.

Muin mendorong Komisi Pemilihan Umum (KPU) Samarinda untuk memberi pelatihan lebih intensif kepada petugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS), agar sejumlah kesalahan pada Pemilu lalu tidak terulang kembali saat penyelenggaraan Pilkada.

“Karena PSU bisa terjadinya karena kurang telitinya teman-teman yang bertugas. Itu yang harus kita pastikan sehingga Bimtek (Bimbingan Teknis) harus kami maksimalkan,” demikian Abdul Muin.

Penulis: Annisa Dwi Putri | Editor: Saud Rosadi