Berau Coal – Sinar Mas Bantu APD dan Peralatan Medis bagi Penangangan COVID-19

PT Berau Coal –Sinar Mas, diwakili Rudini menyerahkan bantuan untuk Dinkes Berau kepada Sekretaris Dinkes Berau, dr.Halijah Yasin. (Foto Rita Amelia/Niaga.Asia)

TANJUNG REDEB.NIAGA.ASIA –Dalam rangka mendukung Pemkab Berau menangani pasien  COVID-19, PT Berau Coal – Sinar Mas  menyerahkan bantuan berupa alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis dan dan peralatan medis untuk Dinas Kesehatan Berau, Puskesmas Tanjung Redeb dan Kampung Bugis, dan RSUD Abdul Rivai, Berau, Kalimantan Timur, Rabu (6/5/2020).

Manager Public Relations  Berau Coal, Arif Hadianto mengatakan, bantuan PT Berau Coal untuk Dinkes Berau berupa 10 face shield, 21 coverall, 6 disinfektan, dan 10 masker. Bantuan diterimakan Sekretaris Dinkes Berau, dr.Halijah Yasin. Bantuan yang diberikan Berau Coal ini memang sangat dibutuhkan mengingat jumlah pasien ODP, PDP maupun positif yang terus bertambah setiap harinya.

“Terima kasih untuk Berau Coal yang terus memberikan bantuan medis. Kondisi seperti ini tidak tahu juga sampai kapan, jadi kita tidak bisa memprediksi apakah stok yang ada seperti APD dan lainnya ini bakal mencukupi,” terang dr.Halijah.

Untuk RSUD Abdul Rivai, Berau Coal menyerahkan bantuan berupa 60 medical coverall suit tyvex, 20 medical coverall suit tyvex, 250 masker N95, 500 pasang sarung tangan, 500 pelindung kepala, 20 liter alkohol 70 persen, 23 face shiled, dan 39 pasang sepatu boots.

Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Penunjang Medik (Yanmed dan Jangmed) RSUD Abdul Rivai, dr.Djaka Kareem  setelah menerimakan bantuan dari Berau Coal menyampaikan ucapan terima kasih tak terhingga.

“Di RSUD ini semua perawat wajib pakai APD. Tetapi, ada beberapa pembagiannya misalnya untuk zona sedang cukup memakai masker dan APD standar. Kalau zona merah atau khusus ruang isolasi perawatan pasien positif COVID-19, wajib APD lengkap mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki, menggunakan face shield, google, masker, sampai sepatu boots. Dan ini sudah kesekian kalinya Berau Coal memberikan bantuan bagi para tenaga medis di sini,” katanya.

“Bantuan untuk Puskesmas Tanjung Redeb berupa  4 face shield, 2 coverall, 3 disinfektan dan 5 masker. Sedangkan Puskesmas Kampung Bugis mendapat bantuan 3 face shield, 2 coverall, 2 disinfektan dan 5 masker,” kata Arif.

PT Berau Coal – Sinar Mas diwakili Rudini menyerahkan bantuan berupa APD dan peralatan medis lainnya untuk RSUD Abdul Rivai kepada Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Penunjang Medik, dr.Djaka Kareem. (Foto Rita Amelia/Niaga.Asia)

Menurut Arif, bantuan yang diserahkan Berau Coal, Rabu (6/5/2020) bukanlah yang pertama, tapi yang kesekian kalinya. Bahkan sejak beroperasinya Rumah Sakit Darurat (RSD) Cantika untuk COVID-19, bantuan juga terus diberikan secara berkala.

“Tak hanya sekadar memberikan bantuan, kendala yang dialami para petugas medis pun ditampung sebagai referensi bagi Berau Coal untuk memberikan bantuan selanjutnya,” ungkapnya.

Misalnya, beberapa waktu lalu ketika mendapat informasi adanya kendala petugas medis saat melakukan komunikasi, khususnya saat petugas berada di luar ruang isolasi (kedap suara) harus memberikan arahan untuk petugas di dalam ruang isolasi.

Kalau berkomunikasi menggunakan tulisan atau kode pasti cukup menyulitkan tenaga medis, Berau Coal memberikan bantuan alat komunikasi yang mengubah komunikasi manual menjadi komunikasi digital.

Selain itu, Berau Coal melalui program pengembangan masyarakat (PPM) memberikan dukungan face shield, yang merupakan kreasi dan diproduksi oleh workshop UMKM Berau dan Poltek Sinar Mas Berau.

“Jadi, untuk face shield tidak membeli dari luar, sehingga selain menjadi pelindung tambahan tenaga medis diharapkan mampu memberi pemasukan bagi UMKM lokal,” kata Arif.

Ditegaskan pula, bantuan untuk tim medis ini merupakan bentuk komitmen Berau Coal dalam mendukung Pemda, menanggulangi dan menangani COVID-19 di Berau. Bantuan APD merupakan dukungan perlindungan diri bagi para petugas medis yang berada di garada terdepan penanganan COVID-19.

“Tantangannya saat ini adalah di pengadaan barang, karena semua pihak berebut mendapatkan peralatan yang dibutuhkan untuk penanganan COVID-19,” jelas  Arif Hadianto. (mel/adv)

Tag: