Berdayakan UMKM, Otorita IKN Bakal Manjakan Pengunjung Titik Nol dengan Kuliner

Prosesi penyatuan tanah dan air di titik nol kilometer Ibu Kota Nusantara (IKN), Senin 14 Maret 2022. Lokasi ini jadi tujuan masyarakat yang ingin melihat Titik Nol IKN (Foto Istimewa)

SEPAKU.NIAGA.ASIA — Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) tengah menyiapkan rest area sentra usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lokal dan kuliner, bagi masyarakat pengunjung yang ingin ke Titik Nol IKN.

Rest area itu selain sebagai wadah pemasaran UMKM, juga sebagai upaya Otorita IKN mengangkat dan menghidupkan UMKM lokal. Produk UMKM lokal itu bukan saja berupa makanan atau jajanan, tetapi juga suvenir serta lainnya.

Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono melalui Deputi Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat (Sosbudpemas) Otorita IKN, Alimuddin, melalui siaran persnya Jumat 13 Oktober 2023 di Sepaku mengatakan, tempat itu disiapkan, selain untuk bersantai dan beristirahat, juga sebagai titik berkumpul, agar pengunjung bisa diakomodir menjadi satu rombongan, masuk ke dalam kawasan titik nol IKN. Selain itu juga menjadi wadah memasarkan hasil UMKM lokal.

Rest area itu, lanjutnya, kini masih dalam pembangunan dan nanti akan dilengkapi dengan musala, tempat istirahat, toilet, berbagai macam kuliner. Selain itu juga, bakal ada pertunjukan musik atau hiburan, bagi pengunjung.

Alimuddin menjelaskan, UMKM lokal yang dilibatkan terutama berasal dari PPU dan hingga kini telah ada sebanyak 20 UMKM, dan mereka bakal mengisi di rest area tersebut.

“UMKM itu kita siapkan di situ, kita bina ini dan kita juga berikan tempat yang cukup bagus. Sehingga para pengunjung disajikan makanan khas. Jadi UMKM jalan dan pariwisata juga jalan,” kata Alimuddin, dikutip niaga.asia melalui keterangan tertulis, Sabtu 14 Oktober 2023.

Bagi pelaku UMKM yang ingin terlibat dalam rest area itu, jelasnya, produk makanannya harus sudah dilengkapi dengan label halal, kebersihan hingga kualitasnya terjamin, memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) juga sertifikat Produk Industri Rumah Tangga (PIRT).

Selain itu, lanjut Alimuddin, semua kendaraan atau mobil milik pengunjung harus parkir di rest area. Dan untuk masuk ke titik nol Otorita akan menyiapkan satu unit bus listrik non Bahan Bakar Minyak (BBM) fosil. Harapannya ini dapat menjadi percontohan, penggunaan kendaraan ramah lingkungan tanpa BBM di IKN.

“Rest area itu diadakan karena untuk faktor keamanan, jadi tidak boleh lagi ada kendaraan yang masuk kecuali kendaraan proyek. Hal ini, karena makin masifnya kegiatan proyek pembangunan IKN,” jelas Alimuddin.

Sedangkan untuk pengadaan bus juga tengah dikoordinasikan dengan deputi lainnya, di mana kini sedang diuruskan untuk mendapatkan bus itu.

Sumber : Tim Komunikasi Otorita IKN | Editor : Saud Rosadi

Tag: