JAKARTA.NIAGA.ASIA – Indonesia bersama Filipina ingin memastikan bahwa jalan yang harus dicapai dalam penyelesaian konflik Laut Cina Selatan (LCS) harus melalui jalan damai atau jalan dialog, karena
banyak penyelesaian konflik dengan cara perang seperti yang terjadi di Ukraina maupun di Palestina, yang tidak akan bisa menyelesaikan permasalahan secara baik.
Demikian disampakian Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana usai menerima Dubes Filipina untuk ASEAN (H.E) Hjayceelyn M. Quintana di Gedung Nusantara III, DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (9/7/2024).
“Nah, tentu solusi damai sehingga duduk kembali dalam meja negosiasi tentu itu menjadi sangat penting dalam menyelesaikan konflik di LCS,” ujar Putu.
Lebih lanjut, Politisi Fraksi Partai Demokrat tersebut menegaskan Indonesia dan Filipina terus mengambil peran dan memastikan agar tiap parlemen di negara yang berada di kawasan ASEAN juga terus berkontribusi dalam menjaga kestabilan, perdamaian, dan juga komitmen keutuhan kawasan.
“Karena ASEAN ini harus yang pertama, ASEAN first,” ujarnya.
Ia mengakui ada sejumlah pihak dari luar ASEAN yang ingin memengaruhi pengaruhi kestabilan kawasan ASEAN. Tapi, tambahnya, ia akan memastikan Indonesia melalui DPR RI dan AIPA harus mendudukkan prioritas pertama adalah untuk kepentingan ASEAN.
“Kawasan ini harus stabil. Yang kedua, hubungan antar ASEAN jauh lebih tinggi dan lebih utuh dibandingkan hubungan dengan kekuatan eksternal semata. Nah, tentu itu yang kita dudukkan untuk situasi di Laut Cina Selatan,” jelasnya.
Sumber: Humas DPR RI | Editor: Intoniswan
Tag: LCS