JAKARTA.NIAGA.ASIA – Ketua BKSAP DPR RI, Fadli Zon mengungkapkan bahwa BKSAP DPR RI mendukungan gagasan Filipina tentang perlu adanya Parlemen ASEAN sebagaimana disuarakan secara aktif oleh Dubes Filipina untuk ASEAN.
“Saya kira ide ini adalah ide yang menarik yang perlu dipikirkan karena bukan seperti Parlemen Eropa, Parlemen ASEAN itu maksudnya adalah Parlemen yang sudah terpilih dengan mekanisme proses masing-masing dan mungkin sesuai komposisi mereka juga dijadikan semacam komite di dalam Parlemen masing-masing untuk ke ASEAN. Jadi ini juga satu ide yang saya kira sangat baik dan saya kira kita ingin mendukung ini,” ujar Fadli saat menerima kunjungan Duta Besar Filipina untuk ASEAN, Hjayceelyn M. Quintana, di Ruang Dubes, Gedung Nusantara III, DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (9/7/2024).
Lebih lanjut, ujar Politisi Fraksi Partai Gerindra ini, dalam diskusi, baik BKSAP maupun Dubes menaruh perhatian khusus terhadap nasib sesama negara ASEAN yaitu Myanmar yang sudah tahun ketiga tidak mengikuti ASEAN Summit maupun dari sisi Parlemen tidak menghadiri ASEAN Inter-Parliament SMD (AIPA SMD) oleh karena tengah mengalami tantangan demokrasi sebab, dikuasai junta milite.
Sementara itu, Wakil Ketua BKSAP DPR RI Putu Supadma Rudana menyatakan bahwasanya ASEAN sudah memiliki resolusi tentang implementasi Five Point Consensus (5PC) pada Konflik Myanmar dan juga ada satu komitmen untuk memastikan agar ada task force atau adanya envoy yang bisa menjembatani agar kembali Myanmar bisa hadir dalam forum ASEAN maupun AIPA.
“Engagement kita, khususnya kan ada tiga negara demokrasi di kawasan ASEAN yang utama, yaitu Indonesia, Filipina, dan Malaysia. Tiga negara inilah yang harus menjadi ujung tombak untuk mengawal proses demokrasi kembali di Myanmar,” tutur Politisi Fraksi Partai Demokrat tersebut.
Sumber: Humas DPR RI | Editor: Intoniswan
Tag: FilipinaParlemen