BKSDA Kaltim Selamatkan 37 Individu Orangutan, Kutai Timur Jadi Sorotan

Penyelamatan dua individu Orangutan di Kutai Timur, Minggu 8 Oktober 2023 (dokumentasi KLHK)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim mencatat sejak awal Januari-Februari 2025, berhasil menyelamatkan 37 individu orangutan yang ditemukan di wilayah utara Sungai Mahakam sampai ke Sungai Kelay kabupaten Berau.

Kepala BKSDA Kaltim Ari Wibawanto mengatakan, upaya konservasi atau penyelamatan orangutan ini meliputi tiga kategori yakni penanganan konflik dengan manusia, penyelamatan habitat terisolir, dan rehabilitasi.

“Sepanjang tahun 2025 dari awal Januari hingga 21 Februari 2025 ini, kita sudah melakukan penyelamatan terhadap 37 individu orangutan,” kata Ari ditemui di kantornya, Jalan Teuku Umar, Samarinda, Jumat 21 Februari 2025.

Diterangkan Ari, upaya penyelamatan 37 orangutan ini dilakukan bersama mitra-mitra BKSDA Kaltim yakni Centre for Orangutan Protection (COP), Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF), serta Conservation Action Network (CAN).

Ari menjelaskan upaya penanganan konflik orangutan dengan manusia ini, BKSDA Kaltim telah melakukan mitigasi berupa patroli di berbagai lokasi yang berpotensi terjadi konflik, terutama di wilayah Kutai Timur.

Kepala BKSDA Kaltim Ari Wibawanto (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

“Terjadinya konflik di suatu wilayah ini karena daerah tersebut tutupan lahannya sangat terdesak dan terisolir, seperti di areal Jalan Poros Sangatta-Muara Wahau, daerah sana sudah terisolir,” ujar Ari.

Sebanyak 37 individu orangutan yang berhasil diselamatkan itu, 28 di antaranya sudah ditranslokasikan ke tiga tempat yakni Hutan Lindung Gunung Batu Masangat Busang di Kutai Timur, kemudian di area PT Restorasi Habitat Orangutan Indonesia (RHOI), serta Taman Nasional Kutai.

“Kita akan terus melakukan upaya rescue (penyelamatan) di beberapa tempat, sesuai Peraturan Menteri LHK Nomor 17 Tahun 2024 tentang Penyelamatan Jenis Satwa,” jelas Ari.

Masih disampaikan Ari, upaya rescue ini akan terus dilakukan, hingga manusia dapat hidup berdampingan dengan orangutan.

“Kita terus melakukan rescue hingga masyarakat dapat menerima hidup berdampingan dengan orangutan, agar orangutan di Kaltim tetap selamat dan populasinya terjaga,” demikian Ari Wibawanto.

Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi

Tag: