BNPB: 99 Persen Karhutla karena Faktor Manusia

Petugas darat yang terdiri dari BPBD, Manggala Agni, dan beberapa instansi terkait melakukan pemadaman kebakaran lahan seluar 8,31 hektar di Kota Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah, Senin 29 Mei 2023 (BPBD Kota Palangkaraya)

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) banyak terjadi di wilayah Indonesia dalam beberapa pekan terakhir.

Berdasarkan catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kejadian karhutla tahun ini hampir melebihi total kejadian bencana hidrometeorologi basah.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, karhutla yang marak terjadi 99 persen disebabkan oleh faktor manusia.

“Kalau kita bicara kebakaran itu, 99 persen itu pasti faktor manusia baik sengaja maupun tidak sengaja,” terang Abdul Muhari, Selasa (19/9/23).

Menurutnya, Indonesia yang sedang di fase musim kemarau ditambah dengan menguatnya fenomena El Nino hanya efek katalis penyebab karhutla.

Di balik itu semua, terdapat tangan manusia yang membuat api sehingga terjadi kebakaran

Sementara Presiden Joko Widodo menegaskan, ancaman krisis iklim semakin nyata. Dampak yang dirasakan banyak negara sudah semakin terasa, seperti suhu dan cuaca yang memanas, serta kekeringan di mana-mana.

“Ancaman perubahan iklim sudah nyata dan sudah kita rasakan dan dirasakan semua negara di dunia. Suhu bumi yang semakin panas, cuaca juga semakin panas, kekeringan ada di mana-mana, bukan hanya di Indonesia saja,” ujar Presiden Jokowi saat meresmikan Festival Lingkungan-Iklim-Kehutanan-Energi Baru Terbarukan, di Indonesia Arena, Senin (18/9/23).

Ancaman krisis iklim ini, ungkap Presiden Jokowi, berdampak pada krisis pangan. Banyak negara kini sudah mulai merasakan krisis pangan.

“Ada krisis pangan, beberapa negara kekurangan pangan. Baik itu gandum, baik itu beras,” lanjut Presiden Jokowi. Krisis pangan ini berdampak pada banyaknya negara yang mulai menghentikan ekspor mereka. Tentunya ini berdampak pula pada kenaikan harga kebutuhan pokok, seperti beras, salah satunya.

“19 Negara sekarang sudah stop, ngerem ekspornya, tidak diekspor lagi, sehingga banyak negara yang harga berasnya naik. Termasuk di Indonesia sedikit naik, hati-hati mengenai hal ini,” jelas Presiden Jokowi.

Karenanya, Presiden Jokowi mengajak semua masyarakat untuk menggiatkan kembali aksi menanam pohon di lingkungan. Karena dengan menanam pohon, diharapkan dampak dari perubahan iklim akan terus berkurang.@

Tag: