BNPB Fokus ke Karhutla karena Kemarau akan Lebih Kering, Termasuk di Kaltim

Pemadaman Karhutla di Tabalar, kabupaten Berau, Kalimantan Timur, 18 September 2019. (Foto : istimewa)

JAKARTA.NIAGA.ASIA — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan wilayah di Indonesia akan memasuki musim kemarau lebih kering tahun ini.

Letjen TNI Suharyanto, Kepala BNBP menerangkan kondisi kemarau lebih kering dibandingkan tahun sebelumnya, disebabkan pengaruh El Nino.

Menyikapi itu, BNPB akan lebih fokus terkait upaya pencegahan hingga penanganan darurat bencana hidrometerologi kering. Mulai dari antisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) hingga kekeringan akibat faktor cuaca.

“BNPB akan fokus ke kebakaran hutan dan lahan. Karena prediksi BMKG di tahun 2023 ini kemaraunya lebih kering. Diprediksi potensi kejadian Karhutlanya lebih besar dari tiga tahun terakhir,” kata Suharyanto, dilansir laman resmi BNPB, Rabu 7Juni 2023.

Data sementara per 1 Juni 2023, sudah ada 112 kejadian Karhutla di Indonesia. Selain itu ada 7 wilayah provinsi yang akan mendapatkan perhatian khusus dari BNPB, seperti Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Nusa Tenggara Timur.

Sampai saat ini, status siaga darurat bencana Karhutla dan kekeringan telah ditetapkan di seluruh provinsi itu per tanggal 29 Mei 2023.

Suharyanto menilai ketujuh provinsi prioritas itu memang menjadi langganan bencana Karhutla setiap tahunnya. Dengan demikian, mantan Pangdam V Brawijaya itu akan turun langsung ke lapangan untuk memastikan penanganan Karhutla berjalan dengan baik, sehingga dampak terburuk dapat diminimalisir.

Hari ini, Suharyanto bertolak ke Riau untuk memimpin rapat koordinasi penanganan Karhutla, bersama seluruh unsur Forkopimda se-Provinsi Riau. Suharyanto dijadwalkan akan meninjau titik lokasi Karhutla secara langsung melalui udara.

Sebelumnya, BNPB juga telah mendukung operasi penanganan Karhutla di Bumi Lancang Kuning itu dengan menyiagakan helikopter untuk patroli hingga water boombing.

Di sisi lain, BNPB bersama BRIN, BMKG dan TNI juga mengupayakan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), sebagai langkah antisipasi untuk mengurangi potensi kejadian Karhutla

Sumber : Pusdatin BNPB | Editor : Saud Rosadi

Tag: