Bontang Jadi Percontohan Penanganan DBD: 3,2 Juta Nyamuk Wolbachia Bakal Dilepasliarkan

Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Maxi Rondonuwu bersama pejabat Pemkot Bontang di Pendopo Rujab Wali Kota Bontang. (Foto Dahlia/Niaga.Asia)

BONTANG.NIAGA.ASIA – Sekira 3,2 juta nyamuk Wolbachia bakal dilepasliarkan di Bontang. Hal itu dilakukan lantaran Kota Taman ditunjuk menjadi salah satu daerah percontohan (pilot project) penerapan pencegahan penyebaran Demam Berdarah (DBD) melalui jenis nyamuk yang bisa melumpuhkan virus dangue dalam tubuh nyamuk Aedes Aegypti tersebut.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Maxi Rondonuwu mengungkapkan, Bontang terpilih salah satu dari enam kabupaten/kota se-Indonesia dalam penerapan metode ini.

Nantinya agar program ini berjalan maksimal, pihaknya bakal mengirim tim untuk mengevaluasi dan memantau langsung perkembangan di Bontang setiap bulannya selama program ini berlangsung. Pihaknya juga meyakinkan masyarakat, jika program ini aman dan tingkat akurasi keberhasilannya mencapai 80 persen.

“Kami juga apresiasi peralatan medis di Bontang lengkap dan penanganan DBD nya maksimal,” ujarnya saat meninjau persiapan di Pendopo Rujab Wali Kota Bontang, Jalan Awang Long, Rabu (14/6/2023).

Dijadwalkan, program ini akan dimulai Agustus mendatang dan berjalan selama enam bulan ke depannya. Adapun di bulan Juli, terlebih dahulu dilakukan pelatihan bagi para kader yang nantinya bertugas mengedukasi dan membimbing masyarakat. Selain itu, sosialisasi ke masyarakat juga bakal digencarkan guna bisa memutus mata rantai penularan DBD di Kota Taman.

Nantinya di tahap pertama, uji coba pelepasan telur nyamuk bakal menyasar enam kelurahan. Antara lain Bontang Baru, Gunung Elai, Api-Api, Belimbing, Gunung Telihan, dan Kanaan. Adapun sembilan kelurahan lainnya, dilakukan di tahap kedua di Desember mendatang. Caranya dengan menitipkan ember telur nyamuk wolbachia untuk ditetaskan kemudian dikawinkan dengan nyamuk jenis lain, sehingga menghasilkan nyamuk yang sama.

“Kami sangat menyambut baik terpilihnya Bontang sebagai pilot project penanganan DBD dengan metode wolbachia. Semoga bisa benar-benar memutus mata rantai DBD dan hasilnya bisa langsung dirasakan masyarakat,” harap Sekretaris Daerah (Sekda) Bontang, Aji Erlynawati mewakili Wali Kota Bontang.

Penulis : Kontributor Niaga Asia, Dahlia | Editor : Intoniswan | Advetorial

Tag: