BPS Kaltim: Luas Panen Padi 2024 Naik 10,44 Persen dan NTP 0,51 Persen

Sawah di RT 10 Kelurahan Tani Aman, Kecamatan Loa Janan Ilir, Samarinda susut karena dialihfungsi untuk perumahan. (Foto Intoniswan/Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur (Kaltim) melaporkan luas panen padi pada 2024 mencapai 63,04 ribu hektare, mengalami kenaikan sebesar 5,96 ribu hektare atau 10,44 persen dibandingkan luas panen padi di 2023 yang sebesar 57,08 ribu hektare.

“Sedangkan produksi padi pada 2024 yaitu sebanyak 249,64 ribu ton GKG, mengalami kenaikan sebanyak 22,67 ribu ton atau 9,99 persen dibandingkan produksi padi di 2023 yang sebanyak 226,97 ribu ton GKG,” papar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Dr. Yusniar Juliana, SST, MIDEC dalam siaran resminya secara daring, kemarin, Senin (3/3//2025).

Kemudian, produksi beras pada 2024 untuk konsumsi pangan penduduk mencapai 145,21 ribu ton, mengalami kenaikan sebanyak 13,19 ribu ton atau 9,99 persen dibandingkan produksi beras di 2023 yang sebanyak 132,02 ribu ton.

Sumber: BPS Kaltim

Dalam kesempatan yang sama, Yusniar juga memberitahukan bahwa luas panen jagung pada 2024 mencapai sekitar 919 hektare, mengalami penurunan sebanyak 949 hektare atau 50,80 persen dibandingkan luas panen jagung di 2023 yang sebesar 1.868 hektare.

“Produksi jagung pada 2024 yaitu sebesar 3,96 ribu ton JPK, mengalami penurunan sebanyak 7,27 ribu ton atau 64,78 persen dibandingkan produksi jagung di 2023 yang sebesar 11,23 ribu ton JPK,” ujarnya.

NTP Februari 2025 Naik 0,51 persen

Yusniar juga menyampaikan bahwa berdasarkan catatan BPS, Nilai Tukar Petani (NTP) Februari 2025 sebesar 148,10 atau naik 0,51 persen dibandingkan dengan NTP pada Januari 2025. Kenaikan NTP disebabkan karena Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,46 persen, sebaliknya Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) turun sebesar 0,04 persen.

NTP Februari 2025 pada masing-masing subsektor: Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) sebesar 101,08, Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) sebesar 124,12, Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) sebesar 208,63, Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) sebesar 107,76, dan Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (NTNP) sebesar 101,53.

Sumber: BPS Kaltim

“Pada Februari 2025, terdapat empat subsektor yang mengalami kenaikan NTP yaitu subsektor tanaman pangan sebesar 1,02 persen, subsektor hortikultura sebesar 3,14 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,20 persen, dan subsektor perikanan sebesar 0,58 persen. Sebaliknya, satu subsektor mengalami penurunan yaitu subsektor peternakan sebesar 1,06 persen,” ungkapnya.

Menurut Yusniar lagi, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Februari 2025 sebesar 152,62 atau naik 0,29 persen dibandingkan dengan NTUP pada Januari 2025 yang tercatat sebesar 152,18. Terdapat tiga subsektor yang mengalami kenaikan NTUP yaitu subsektor tanaman pangan sebesar 0,87 persen, subsektor hortikultura sebesar 2,73 persen, dan subsektor perikanan sebesar 0,09 persen.

“Sebaliknya, dua subsektor mengalami penurunan NTUP yaitu subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,01 persen dan subsektor peternakan sebesar 0,99 persen,” pungkasnya.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan

Tag: